Kenzo hanya terdiam sambil memandang wajah irene.
"Kaka jangan bercanda, aku gak percaya jika Kaka yang melakukan semua itu, untuk apa coba Kaka Melikan itu?" Irene masih mencoba menyangkalnya.
"Terserah, yang kantong sekarang semuanya sudah aku dapatkan, surat-surat berharga itu sudah di tanganku, jadi kamu sudah tidak dan hak!"
Irene menggelengkan kepalanya.
"Atas dasar apa Kaka membunuh papah, kenapa Kaka jahat sama papah, papah orang baik, kenapa Kaka malah bunuh papah?" Irene mulai mengeluarkan air matanya. ia mengingat soal kematian papahnya yang menurutnya sangatlah tragis.
"Karena aku juga pernah berada di posisi seperti itu, asal kamu tau irene, jika semua kekayaan yang kamu miliki sejak kecil itu adalah milik keluargaku, milik ayah dan ibuku!"
Irene semakin prustasi ia menggelengkan kepalanya.
"Tidak, Kaka jangan bohong, mana ada semua itu, jelas-jelas semua kekayaan papah itu adalah milik papah, papah orangnya pekerja keras, ia tak mungkin mengambil hak orang lain!"