Eh, kiat deh tuh si Mae, sok Soan kerja sama si sari, liat aja paling juga betah cuman sebulan, orang kaya si Mae mana bisa kerja." Ujar ibu saroh mencibir.
"Iya betul, si me sok-sok jadi pembantu, kalo emang dasarnya miskin ya miskin aja, ke apa harus jadi pembantu sih." Saroh membengkokkan bibirnya.
Kedua wanita itu tidak ada habis-habisnya membicarakan Mae.
Sebenarnya mungkin saja mereka berdua itu syirik atau pun iri dengan si Mae.
"Buk, sudah duduk dulu jangan kerja aja, ini acaranya sudah mau di mulai loh." Ujar Sinta
Ibu Mae pun sekotak langsung menghentikan aktivitasnya dan duduk di samping Sinta.
"Bagaimana, apakah semuanya sudah kumpul, karena ada akad nikahnya akan segera di mulai?" Ujar pak ustadz.
"Sudah, pak alhamdulilah, untuk walinya sudah ada wali hakim, karena memang Sari ini adalah anak yatim-piatu dan sodaranya pun tidak tau ada di mana." Ujar pak Imron.
Pak ustadz mengangguk mengerti.