"Ka, Kaka pasti akan memberikan perhiasan itu buat Irene nya?" Irene bergelayut manja di tangan Kenzo.
"Irene, dada Kaka masih sakit, apakah kamu tidak kasihan sama Kaka, kalo terus bergelayut terus Hem?" Kenzo menatap lembut Irene.
Irene langsung melepaskan pelukannya itu.
"Heheh, maaf, abisnya Irene merasa sangat bahagia."
"Kamu bahagia kenapa?"
"Iya bahagia, karena kaka akan membawaku ke negara Kaka dan juga akan menikah di sana, bukanya cincin ini di berikan nanti saat kita menikah kan Ka?" Irene menatap Kenzo penuh harap.
Kenzo hanya tersenyum membalas perkataan Irene.
"Apakah kamu mau membeli perhiasan Irene?" Kenzo memandang deretan perhiasan yang sangat cantik.
"Ah, tidak perlu, Irene hanya ingin cincin itu saja, itu suda cukup." Irene terus tersenyum.
"Pelayan, tolong bungkusan cincin ini juga, dan ini satu set perhiasan ini ya, tolong kirim ke kediaman Bram!"
"Siapa tuan, akan kami laksanakan.