Sore harinya, karena keadaan Yunita sudah mulai membaik, dokter pun menyuruh Yunita untuk beristirahat di rumah.
Dan sekarang Yunita sudah berada di dalam kamarnya.
Dengan bantuan mamah Riko, akhirnya Yunita bisa terbaring dengan nyaman.
"Mah, terimakasih karena sudah mau membantu Yunita?"
"Iya, sama-sama kamu kan anak mamah, ya meski kamu memang salah, tapi. mamah gak bisa membiarkan kamu sendirian di sana, sudah. Lebih baik kamu istirahat saja dan jangan banyak gerak dulu, siapa tau kan kalo kamu banyak gerak, nanti otak kamu jadi geger otak!" Mamah Riko berucap tanpa melihat ke arah yunita. Sedangkan Yunita, ia membulatkan matanya di saat mamah Riko berucap seperti itu.
"Mah, ko ngomongnya asal gitu sih, emang mamah gak sayang sama aku?" Yunita merubah ekspresi nya.
"Sayang, tapi. Mamah masih sebal sama kamu, kenapa coba kamu harus mengejar-ngejar suami orang, mamah itu paling benci sama wanita yang seperti itu yunita."