Mayleen pun ikut beranjak, tapi ia duduk dan menatap Alex.
Alex segera membuka kaosnya dengan cepat. Berbalik dan memperlihatkan seluruh punggungnya yang terlihat bekas-bekas luka jahitan yang cukup dalam.
Refleks, bibir Mayleen terbuka. Ia mendekat dan mencoba menyentuh bekas luka Alex.
"Ini salah satu alasanku juga tak mau bercinta denganmu. Aku takut kau akan merasa jijik padaku," tukas Alex.
Mayleen menjatuhkan air matanya. Ia tak tahu, bagaimana rasa sakit luka yang membekas di punggung Alex.
"Mayleen?"
"Tunggu se-sebentar," kata Mayleen dengan suara tangisannya.
Alex langsung berbalik dan menatap wanita yang ia cintai. Hal ini sudah ia duga sebelumnya. Mayleen pasti akan menangis.
"Ba-bagaimana bisa?" tanya Mayleen.
"Kau mau aku menutupnya atau tetap begini?" tanya Alex sebelum menjawab.
Mayleen menggelengkan kepalanya. "Biarkan saja. A-aku, mau melihatnya terus."