Tidak tahu pukul berapa, Mayleen bangun ketika cahaya masuk ke dalam jendela kamar apartemennya. Matanya mengerjap-kerjap sambil merasakan bahwa tak ada Nathan di sisinya.
Enggan bergerak untuk bangun, tapi Mayleen tetap beranjak walau malas. Padahal ia bisa bermalas-malasan karena ia bahkan tidak harus datang ke toko rotinya.
Tapi kali ini Mayleen ingin membuat stok beberapa kue di tokonya. Karena selain ia datang ke tokonya untuk mencatat pembukuan, ia juga harus tetap membuat resep dan stok di tokonya.
Jika Nathan di jam seperti ini tidak di kasur bersamanya, artinya suaminya itu memang sudah pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Beberapa terakhir ini ia memang sedang sibuk-sibuknya dan Mayleen memahaminya.
Setelah Mayleen sudah membersihkan kamarnya dan mandi, ia mulai bereksperimen secara perlahan sambil duduk di sofa karena mengingat ia sedang hamil dan tak bisa berlama-lama berdiri.