"Kau menghindariku, Mayleen?" tanya Ken saat ia akan pulang. Mayleen mengantarnya sampai depan mobilnya karena yang lain sudah masuk ke kamar mereka masing-masing.
"Tidak. Aku hanya lelah," jawab Mayleen berbohong.
Ken berdecak dan mengembuskan napasnya. Ia sudah terbiasa jika mood Mayleen seperti ini padanya. Tapi terlalu lama diabaikan oleh Mayleen membuatnya sedikit kesal dan kepikiran.
"Jika kau marah padaku, katakan. Tapi jangan mengabaikanku seperti ini," ujar Ken.
Mayleen hanya diam. Dalam hatinya, ia ingin menangis, tapi ia menahannya. Sebab ia tak ingin menangis di hadapan Ken yang kemudian akan membuatnya merasa lemah.
"Aku mengantuk, Ken," kata Mayleen mengalihkan pembicaraan.
"Aku pulang," ujar Ken tanpa mencium keningnya.
Mobilnya menyala dan Ken pergi dari sana tanpa menoleh pada Mayleen. Mayleen menatap kepergian Ken dengan wajah datarnya. Lalu ia pun masuk rumah dan menuju kamarnya.