Mayleen menutup bagasi mobilnya dan begitu pun juga Alex. Mereka telah selesai berbelanja bersama setelah banyak hal yang diperdebatkan oleh keduanya.
Tidak pernah Mayleen merasakan emosinya meninggi saat bersama pria seperti Alex. Hari ini, bahkan lebih tepatnya saat ia mengenal Alex, pria itu terus menerus membuatnya emosi. Selalu saja ada bahan perdebatan yang tak memiliki ujung.
Saat Mayleen akan membuka pintu kemudinya, Alex mendekatinya.
"Hei ... kau ingin makan?" tanya Alex.
"Kau mengajakku atau menawariku?"
"Dua-duanya. Jika kau mau," katanya.
"Baiklah. Lagipula aku lapar. Tapi kau yang membayarnya, ya, karena kau juga yang mengajakku."
Alex mengangguk dengan senyumnya yang kecil dan hampir tak terlihat.
"Pakai mobilku saja," katanya.
"Oh, okelah."
Beruntung bagi Mayleen karena sejak keberadaan Alex, ia tidak memikirkan Ken atau Hendrick. Ia hanya sibuk pada emosinya karena perilaku Alex.
Batinnya selalu bertanya, bagaimana bisa Alex semenyebalkan itu?