Dua hari usai tiga bulanan untuk Jason, syukur lah semuanya kini sudah pulang dan aku merasa sangat bebas. Bahkan Mamaku berserta dengan keluarga barunya pun juga memutuskan untuk tinggal di Korea. Oh God, apalagi yang lebih membahagiakan ketimbang saat ini, hem? Aku setidaknya merasa amat lega lantaran mungkin saja tak harus berhadapan dengan Reno.
Baiklah dia memang imut, akan tetapi mana bisa kami yang merupakan saudara tiri menjadi akrab seperti manusia lainnya? Kalaupun memang aku menyuguhkan senyuman padanya maka itu sama saja dengan ... rasa iba. Atau bisa jadi juga karena dia begitu mirip tingkahnya seperti Jae, sama-sama seperti anak kecil.
'Tidak mungkin untukku mengabaikan anak kecil S
sepertinya, 'kan?' kekehku dalam hati yang mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja meski tak bisa saat ini.