Sesampainya Ana di rumahnya, membuka pintu rumah lalu menyalakan lampu sambil mengusap air matanya. Masih merasakan sedihnya dan rasa sakit hatinya, mengalami kegagalan dalam bercinta lagi dan lagi. Masuk ke dalam kamarnya, lalu meletakkan tasnya di meja riasnya. Lalu membanting tubuhnya di ranjang yang empuk sekali.
"Mahen bisakah kamu tetap menyukaiku... Aku ingin mengatakan semuanya kepadamu, tapi hatiku takut mendapatkan penolakan itu," ucapnya kesal sambil memukul-mukul kasurnya.
Hati Mahen pun sama dengan Ana yang sekarang sedang sangat kesal. Mobilnya berhenti tepat di rumah Keyla, mengantarnya pulang dengan sangat berat hati. Terlihat jelas di raut wajahnya. Membuat Keyla menjadi sedikit kesal dengan Mahen.
"Kamu kenapa sih? Kaya tidak senang begitu, mengantarkan aku pulang," tanya Keyla kepada Mahen yang terlihat masam wajahnya.
"Aku baik-baik saja, lebih baik sekarang kamu turun. Aku juga mau pulang cepat," jawab Mahen dengan mengusir Keyla untuk lekas turun.