Perhatian Lia yang awalnya masih tertuju pada ponsel, langsung saja jadi teralihkan saat mendengar sapa dari sang sahabat yang suaranya sama sekali tidak asing di telinga. Dengan seketika merekahlah senyumnya, lalu mempersilakan Amanda untuk duduk bersama.
"Ibu nggak masak, ya?" tanya Amanda begitu dia sudah duduk berhadapan dengan Lia.
"Iya, di rumah baru ada nasi aja, karena Ibu harus nyiapin pesenan dulu. Kamu udah sarapan belum, Man? Kalo belum, sekalian aja kita bareng."
"Traktir nggak?" tanya Amanda sembari memandang sang sahabat dengan tatapan menggoda.
"Karena aku lagi ada uang lebih, ya udah sana pesen," sahut Lia yang langsung saja disambut dengan ekspresi senang dari sahabatnya itu.
"Pak Mudin, bubur satu ya!" kata Amanda setengah berteriak yang langsung dibalas acungan jempol oleh lelaki paruh baya itu. Lalu sambungnya lagi yang tertuju pada Lia,
"makasih ya, Li."
Dear My Beloved, Readers~
Terima kasih masih selalu setia mengikuti cerita Heartbeat Symphony. Jangan lupa tambahkan cerita ini ke collections kalian dan berikan review di kolom komentar ya,
Mampir juga yuk ke ceritaku yang baru, judulnya Kristal Cinta Adelia.
Happy Reading, Guys~