Ketika sore tiba, aku segera kembali ke rumah keluarga Veerle, tentu saja aku berjalan kaki untuk tiba di sana. Walau sangat jauh, mau tidak mau aku harus tetap melakukannya. Aku akan menjemput Nyonya Liesbeth karena ia yang meminta aku untuk datang. Tak biasanya Nyonya Liesbeth akan berkata seperti itu. Padahal ia sudah jarang sekali menanyakan keadaan Sophie kepadaku.
Ketika tiba di sana, ternyata Nyonya Liesbeth sedang termenung di ruang tamu. Aku pun menghampirinya dan aku terkejut karena Nyonya Liesbeth terlihat seperti habis menangis.
"Nyonya!" panggilku. Nyonya menoleh ke arahku, lalu Nyonya meminta aku untuk duduk di sampingnya. Tanpa ragu aku pun menuruti apa yang Nyonya Liesbeth inginkan.
"Ada apa, Nyonya? Nyonya seperti habis menangis?" tanyaku.