Terlihat jelas kesedihan di raut wajah Sophie, aku yakin ia tak menyangka jika Galih akan pergi meninggalkannya setelah ia tak menerima kehadiran sang buah hati yang kini tengah dikandung Sophie. Aku pun segera mendekat ke arahnya dan ku peluk temanku itu sembari berkata, "Maafkan aku jika apa yang ku katakan salah menurutmu, tetapi kau harus lebih belajar lagi dari masalah ini. Tidak semua lelaki hanya memandang fisik saja, sebagian dari mereka tentu ada yang memandang harta. Aku yakin beberapa pribumi di kota ini sudah mengenal bagaimana keluarga Veerle. Aku yakin juga mereka sudah tahu siapa Sophieke Veerle itu. Aku melakukan hal seperti ini semua demi kebaikanmu, aku membantumu mencarikan lelaki yang pantas menjadi ayah dari anakmu nanti. Aku tak ingin kau salah langkah, aku juga tak ingin kau kembali tersakiti. Mulai sekarang kau harus lebih berhati-hati dalam memilih lelaki."