"Nona Sophieke tidak bersalah. Justru aku lah yang bersalah karena telah membiarkan lelaki itu masuk ke dalam kamar Nona Sophie," lanjutku tanpa ragu dengan suara yang cukup lantang. Tentu saja apa yang ku katakan ini membuat Tuan dan Sophie terkejut.
"Apa maksudmu, Aryanti?" tanya Tuan Sebastiaan.
"Tidak!" teriak Sophie. Belum sempat aku menjawab pertanyaan Tuan Sebastiaan, tiba-tiba saja Sophie menyela. Aku yakin ia menyadari apa yang akan ku katakan kepada Papanya.
"Tidak! Aryanti sama sekali tidak bersalah! Aku yang telah menginginkan tidur bersama Jaka. Aku sendirilah yang memancing dia agar bisa tidur bersamaku," ungkap Sophie. Mendengar hal itu dari mulut Sophie, tentu membuat Tuan Sebastiaan murka. Ia pun melayangkan satu tamparan keras yang mendarat mulus di pipi kiri Sophie hingga sahabatku itu tersungkur ke lantai.