Ucapanku ini disetujui oleh Kathriena, ia berkata, "Yang di katakan Diederick itu benar, Marysa. Kau tak usah menangis lagi, di sini kan ada kami yang akan selalu menjagamu dan menemanimu. Kau tak perlu merasa sesedih itu."
Holland menanggapi ucapan Mamanya. "Ja, Marysa. Lebih baik kau ikut dengan kami. Kau juga boleh tinggal di rumah kami, jika kau mau. Boleh kan Ma?" tanyanya sembari menatap Kathriena. Aku terkejut saat melihat Kathriena menjawab pertanyaan Holland itu, nampaknya suasana hati Kathriena tidak lagi dipenuhi amarah terhadap Holland. Mungkin dengan kejadian ini membuat Kathriena tersadar dan mulai menghilangkan rasa bencinya terhadap anak kami.
Aku melihat keadaan langit sudah berbeda dari yang sebelumnya. Muncul awan hitam di atas sana. Aku pun segera mengajak Marysa untuk segera pulang karena hari sudah mau hujan. Tetapi anak perempuan itu menolak ajakanku.