"Sejak aku menjemput Marysa ke rumahmu, aku sudah merencanakan semua itu. Aku sudah berbicara dengan dokter dan pihak rumah sakit siap untuk mengantarkan Evelien menuju ke Bandoeng. Kami pun diizinkan untuk membawa beberapa peralatan rumah sakit yang diperlukan untuk Evelien. Hanya saja, ketika kami ingin segera membawanya ke sana, Evelien merasakan sakit yang luar biasa di dadanya. Dokter menyarankan untuk membiarkan Evelien di rumah sakit beberapa jam lagi. Maka dari itu, aku menunda terlebih dahulu keberangkatan ke Bandoeng. Aku tak ingin Evelien semakin merasakan sakit jika ku paksakan ia pergi. Namun, tiba-tiba saja dokter memberi tahu aku jika Evelien sudah tidak bernafas. Marysa mendengar jelas akan hal itu dan tentu saja ia tidak mengerti. Ia banyak bertanya kepadaku, sementara itu pikiranku sedang kacau, aku tak bisa menjawab semua pertanyaan yang Marysa ajukan. Aku hanya bisa mematung untuk beberapa saat dan aku …."