Papa pun dengan segera mengajak aku untuk mencari tahu rumah Ningsih. Kami kembali ke rumah keluarga Veerle dan kebetulan Ningsih tengah membersihkan ruang tamu, di sana hanya terlihat ia seorang diri saja. Aku dan Papa menghampirinya, lalu menanyakan dimana rumah Ningsih yang tak jauh dari rumah ini. Awalnya Ningsih sempat ragu, namun aku pun berkata jika aku dan Papa akan membantunya sebisa kami. Ningsih terlihat senang, lalu ia pun memberitahukan alamat rumahnya kepada kami. Ia tak bisa mengantar kami untuk pergi ke sana karena pekerjaannya belum selesai.