Mungkin jika mainanku tak berserakan, adikku masih hidup dan Mama tak akan marah kepadaku. Aku menyesal telah melakukan hal itu. Aku harus segera meminta maaf kepada Mama agar Mama tak marah. Namun apakah Mama akan memaafkanku? Aku sudah tahu jika kematian adikku tak akan bisa membuat Mama tersenyum lagi, mungkin Mama juga akan selalu marah kepadaku. Aku masih ingin bermain dan belajar bersama Mama, tetapi jika Mama terus seperti itu, aku pun tak bisa berbuat banyak. Hanya bersabar saja yang bisa aku lakukan.
Setelah pembicaraan kami selesai, tiba-tiba Bi Minah datang dan memberi tahu kami bahwa Tuan Albert menjemput Marysa untuk pulang. Kami segera menemui mereka di ruang tamu dan benar saja, di sana ada Tuan Albert dan Marysa yang tengah menunggu kami. Tuan Albert berkata bahwa pekerjaannya di Bandoeng sudah selesai dan hari ini ia akan membawa Marysa kembali ke rumah. Tentu saja aku sedih, tetapi aku tak bisa terus memaksanya tetap berada di rumahku.
***