Kami sudah tiba di stasiun Buitenzorg, juga sudah bertemu dengan keluarga Schyler yang rupanya tiba lebih dulu. Kami pun memutuskan untuk segera naik kereta dan tak lama, kereta berjalan perlahan. Perjalanan kami dimulai. Kereta ini dipenuhi oleh orang-orang yang hendak bepergian. Entah itu ke tempat tujuan yang sama seperti kami ataupun ke daerah lain. Di tengah perjalanan, Marysa terus berceloteh dan terpana dengan jalanan yang kami lihat. Banyak sekali pohon karet, kopi dan pohon lainnya yang kami lalui, belum lagi suara deru kereta membuat bising. Hal itu pun menjadi bahan komentar Marysa. Dia terus saja mengoceh ke sana kemari. Aku hanya bisa menahan tawa saat melihat bibir bebeknya dia gerakkan dengan cepat.
"Holland, lihatlah!" jerit Marysa kegirangan sembari menunjuk seekor hewan yang singgah di jendela kereta. Dia nampak senang melihat hewan itu. Aku pun tersenyum jahil.