Mereka saling berpandangan satu sama lain, hal itu membuatku terheran-heran. Kenapa mereka harus berpandangan seperti itu di depanku? Apakah ada yang salah di pertanyaanku barusan?
"Itu urusan keluarga kami! Kau tak usah ikut campur!" Lagi-lagi Dya mengomeliku. Padahal aku kan hanya ingin bertanya saja.
"Iya, Holland. Kau tak boleh menanyakan tentang keluarga kami," kata Adhinatha yang menyetujui ucapan Dya.
Aku yang bingung pun bertanya, "Memangnya kenapa?"
"Kau terlalu banyak bicara!" sindir Dita.
"Iya betul! Lebih baik kau kembali kepada orang tuamu dan duduk diam di sana! Tak usah bermain bersama kami!" usir Adhinatha. Aku terkejut dengan ucapannya, ku kira ia adalah anak lelaki yang menyenangkan namun nyatanya ia tak jauh berbeda dengan saudara perempuannya.
"Pergi saja kau sana, jangan dekat-dekat dengan kami!" kata Dya. Aku hanya diam sembari menatap mereka dengan heran. Kenapa mereka semarah itu kepadaku? Memangnya pertanyaanku tadi menyakiti hati mereka?