Setelah tiba di rumah, aku segera pergi ke kamar dan mengurung diri. Aku mengambil pakaian Holland yang tertinggal di kamarku, aku menciumi pakaiannya. Mencoba menghirup aroma tubuhnya yang khas. Lagi lagi aku menangis, aku tak kuasa untuk menahan kesedihanku ini. Baru saja ia pergi, aku sudah merasakan rindu yang teramat dalam. Terlebih sudah beberapa bulan ini aku tak banyak berbicara dengannya. Sungguh, penyesalan yang aku rasakan benar-benar membuat aku tertekan. Seharusnya aku tak memperlakukan Holland seperti orang asing. Dia adalah anakku, dia adalah buah hatiku yang seharusnya aku jaga dengan baik. Namun aku bukanlah ibu yang bisa membuat anakku bahagia. Aku adalah manusia yang sangat tak berguna.