Aku pun memilih Mak Siti untuk tinggal di rumah Ambu karena keadaannya yang sangat memperihatinkan. Aku tak tega jika harus melihat Mak Siti hidup sendirian di rumah sebelumnya. Maka dari itu, setelah membicarakannya dengan Diederick, aku memberikan rumah beserta tanah milik Ambu kepada Mak Siti. Diederick juga menyumbang beberapa gulden untuk Mak Siti bertahan hidup, juga beberapa sembako seperti beras dan lainnya. Saat itu Mak Siti menangis haru, ia terus mengucapkan terima kasih menggunakan Bahasa Sunda. Tentu saja aku dan Diederick juga merasa senang karena telah membantu sesama manusia.