"Vin, kamu sudah pulang?"
"Iya, Sha. Kamu nggak marah lagi sama aku, Sha?"
Suara Kavin terdengar sangat hati-hati seperti takut dia akan salah bicara dan Geisha malah akan marah lagi padanya. Kavin tidak betah jika tidak dipedulikan oleh gadis itu.
"Aku nggak marah kok, cuma malas ngomong."
Geisha memang sempat marah, tapi bukan marah pada Kavin. Namun merasa marah pada hatinya yang tidak bisa bersikap, seharusnya Geisha sadar siapa dirinya. Hingga hal itu membuat dia hanya diam dan berusaha mencerna yang terbaik.
Dan karena Mahendra datang padanya tadi lah Geisha bertambah yakin, kata-kata Mahendra membuat Geisha sadar. Jika dia tidak boleh egois, dia harus menjaga pernikahan sandiwara ini, sampai semuanya harus berakhir. Tidak ada gunanya Geisha bertingkah seperti anak kecil, apakah semua masalahnya akan selesai.
Tidak, Geisha malah menyiksa dirinya dan hanya akan menyulitkan dirinya sendiri. Apapun yang dilakukan Kavin, biarlah itu menjadi urusan dia.