188
Selesai mengantar Eljovan, Chiraaz berniat pulang ke rumah. Tapi kemudian, ia mengubah tujuannya ke gudang tempat Nyonya Jean disekap. Tidak lupa juga ia memakai masker untuk menutupi wajahnya. Chiraaz juga berganti mobil.
Sesampainya di gudang tempat Nyonya Hwan disekap. Ia tengah mendengar jerit tawa menjijikkan dari dalam gudang. Chiraaz berdiri sejenak, memang kupingnya lekat. Mereka masih belum menuntaskan nafsunya pada Nyonya Hwan.
Walaupun cuma mendengar suara, Chiraaz merasa sangat senang, akhirnya ia bisa membalaskan dendam yang selama ini menyiksanya. Ia semakin sadar bahwa uang bisa digunakan untuk apa saja baginya. Sampai suara di dalam mulai mereda, Chiraaz baru mengetuk pintu gudang.
"Siapa itu?"
"Mungkin, Bos. Karena tidak mungkin ada yang tahu tempat ini selain dia."
"Ayo cepat kenakan pakaian kalian."