Merasa sangat percaya padanya, sang putri mulai membuka diri dan berbagi sebagian bebannya. Namun, tentu tidak serta merta. Dia juga menggunakan lebih banyak perumpamaan dalam kata-katanya. Dan seperti kalimatnya di awal, Laurel benar-benar pendengar yang baik. Barista wanita itu juga memberinya beberapa saran yang menurut Isabelle cukup berguna untuknya.
Di tengah pembicaraan, ada seorang pria yang tiba-tiba datang dan langsung menyentuh area belakang sang putri dan berani meremasnya. Secara spontan Isabelle yang merasa dirinya diperlakukan seperti itu langsung berbalik.
Sang putri kemudian menyiram pria nakal itu dengan sisa minuman di gelasnya tanpa ragu-ragu. Pria yang terlihat cukup mabuk itu otomatis kesal dengan ulah seorang gadis di hadapannya.