Baixar aplicativo
50% Sang Pengelana Utara / Chapter 5: 4. Disposition

Capítulo 5: 4. Disposition

Derap langkah kuda yang berlari kencang yang diiringi hembusan angin yang cukup kuat membawa pasukan kuda dari perbatasan antara sisi timur dan sisi barat Distrik Everland ke Suoel, sebuah kota kecil yang menjadi perbatasan antara Distrik Everland dan Distrik Neval Port.

Rombongan pasukan kuda menghentikan sejenak langkah kuda dan memeriksa sekitar. Evan, komando pasukan kuda Divisi 7 membagi regu untuk menelusuri isi kota.

"Pastikan tidak ada yang tertinggal, koordinatnya disekitar sini" Ucap Evan.

"Di lahan perkebunan penduduk kosong pak" Sorak salah satu prajurit.

"Di sini juga kosong seperti tidak ada kehidupan" Sahut prajurit.

Semua prajurit pun saling sahut untuk memberikan informasi. Salah satu dari mereka berjalan mendekati Evan.

"Pak, saya menemukannya di dekat sungai" Ucap prajurit tersebut.

"Baiklah, Oke... hmm... baiklah" Sahut Evan sambil membaca secarik kertas tersebut.

"A code... Semua regu... berpencar!" Sorak Evan.

"Siap pak!" Sahut pasukan kuda dan berpencar.

Pasukan Kuda langsung mengambil posisi formasi 4-4-1 dengan satu komando didepan. Perintah tersebut membawa mereka kedepan pintu gerbang Neval Port.

Sesampai disana mereka menemukan pasukan bersama dengan Sersan Waterwill yang asli terpukul mundur. Pertemuan Sersan Waterwill dengan Evan pun terjadi.

"Sersan Waterwill?" Sapa Evan dahulu diikuti dengan jabat tangan.

"Mill, Captain 7th Division? " Tanya Waterwill.

"Evan Moore, Captain 4th Corps, 7th Division." Jawab Evan.

"Haha, tak kusangka Mill ahli beginian." Balas Waterwill.

"Sersan, Saya diperintahkan untuk membantu anda dalam pertempuran esok." Ucap Evan.

"Oh begitu, baiklah. Susun formasi mata panah untuk pasukan kuda untuk menerobos gerbang." Sahut Waterwill.

"Apa??! Kau ingin menyia-yiakan pasukan? Aku mundur." Kesal Evan.

"Lakukan saja, kau hanya membantuku disini." Balas Waterwill.

"Hah?!! Tidak akan, Aku pulang ke Neverland." Ucap Evan.

"Kau yakin? Baiklah. Aku akan menyerang Neval Port dengan sendirian." Balas Waterwill.

"Oh iya?? Lakukanlah itu." Sahut Evan dengan ledeknya.

Evan pun bergegas dan menuju pasukan kudanya.

"Ayo Nak, Kita pulang" Ucap Evan.

"Tapi pak... kita baru saja sampai." Balasan salah satu prajurit.

"Tidak peduli, Ayo pulang atau kau ikut dengannya!" Kesal Evan.

"Baiklah Pak" Sahut Prajurit dan tak ada yang bantah satu pun.

Pasukan kuda Evan bergegas mengemas barang kuda dan berangkat dari kamp. Didepan gerbang dia bertemu dengan Mill bersama dengan pasukan Intel.

"Mill??! Sedang apa kau disini?" Tanya Evan.

"Sedang Berkunjung, Apakah itu masalah untuk mu?" Tanya Balik Mill.

"Tidak Mill, Itu mengagetkanku saja." Jawab Evan.

"Sersan Waterwill!! Lama tidak bertemu." Sapa Mill ke Waterwill.

"Mill! haha, seperti pertama ketemu ha?" Sahut Waterwill.

"Jadi, Apa rencanamu membawa anak ini menghadapku?" Tanya Waterwill.

"Tidak ada, sedang tidak enakan saja minggu ini." Jawab Mill.

"haha, begitu yah? Baiklah. Bawa lah pulang anakmu ini." Ucap Waterwill.

"Kenapa? ada sesuatu?" Tanya Mill.

"Oh tidak, sudah cukup dengan pasukan ini." Jawab Waterwill.

"haha, begitu yah. baiklah." Ucap Mill.

"Evan, Pulanglah. Jaga Rumah Baik-baik." Ucap Mill sambil memberikan Segulung kertas.

"Apa ini Mill?" Tanya Evan.

"Pulang dan buka nanti setelah sampai" Jawab Mill dengan serius.

"Oke, izin pamit." Ucap Evan.

Evan dan sebagian pasukan kuda pulang ke Neverland. Mill dan Waterwill melanjutkan pertempuran untuk merebut kembali Neval Port. Mill langsung menyusun strategi pertempuran, Waterwill membuat kamp dan post di sepanjang jalur pertempuran.

Esok hari adalah momen penentu kemenangan Kerajaan Merak untuk memukul mundur pasukan dari Kerajaan Bavatia. Waterwill pun melakukannya dengan serius dan detail. Mill diwaktu itu sedang santai diatas bukit sambil melihat pulau besar diseberang kotanya.

"Mill!" Sahut seseorang.

"Morse! Sedang apa kau?" Tanya Mill.

"Bersantai sepertimu" Jawab Morse.

"Bagaimana pekerjaannya?" Tanya Mill.

"Sebagian sudah ku tangani dan sisanya kuserahkan kepada Rox" Jawab Morse.

"Rox ya? anak yang baik." Ucap Mill.

"Mill, Apa rencanamu setelah ini?" Tanya Morse.

"tidak boleh mendahului takdir sebelum terjadi kawan, Sans aja." Jawab Mill.

"kau benar, tetapi apa yang kau harapkan dari ini semua?" Tanya Morse.

"Aku juga tidak tau, Sebenarnya niat ingin membantu orang saja. setelah ternyata masuk lebih dalam." Jawab Mill.

"haha, niatmu cukup tulus juga yah" Ledek Morse.

"Hah?! apakah selama ini niatku tidak tulus" Ucap Mill.

"Wah.. Sangat, haha." Sahut Morse.

"Anak sialan, haha." tawa Mill.

***

"Morse, apa kau yakin kita akan menang?" Tanya Mill.

"Iya, sangat yakin. Seperti kau menatap anak itu dalam untuk pertama kalinya" Jawab Morse.

"Anak itu? Reamur maksudmu?" Tanya Mill.

"Menurutmu?" Tanya Balik Morse.

"haha, perempuan itu. ungkapan yang bagus." Jawab Mill.

"Aku akan mendukungmu untuk mendapatkannya sobat." Ucap Morse.

"haha, Kau seperti biasanya sobat." Sahut Mill.

"Mimpi indahmu akan segera terwujud teman" Ucap Morse

"hehe, Harapan yang indah." Sahut Mill sambil memandang bulan.

"Ada sedikit pekerjaan. dah, Mill." Ucap Morse pergi kembali ke kamp.

Morse dan Reamur bertemu dan memberi tahu Mill berada. Reamur langsung menuju tempat Mill. Pertemuan malam yang indah pun terjadi.

"Mill?.." Sapa Reamur.

"Reamur? Apa yang terjadi?" Tanya Mill.

"Tidak ada, semuanya baik." Jawab Reamur.

"Bolehkan duduk disebelahmu?" Tanya Reamur.

"Hmm, Iya" Jawab Mill.

"Malam yang indah bukan?" Tanya Reamur.

"Iya, Sinarnya mengagumkan." Jawab Mill.

"Harum sekali, apa kau pake parfum?" Tanya Mill.

"Apakah aneh bagimu untuk perempuan memakai parfum untuk berpergian?" Tanya Balik Reamur.

"Tidak juga, tapi tidak seperti biasanya dirimu." Jawab Mill.

"Berarti Special bukan? atau mencurigakan?" Tanya Reamur.

"Ntahlah, yang pasti malam ini adalah malam terindah bagiku." Jawab Mill.

"Kau juga berbeda dari biasanya Mill." Ucap Reamur.

"Mungkin." Balas Mill.

"Apakah kau tidak sadar kalo seseorang menggunakan wewangian dan menemui seseorang secara tertutup?" Tanya Reamur.

"Tidak, Apa itu berdampak dalam pertempuran esok?" Jawab Mill.

Muka Reamur langsung memerah dan mencubit Mill.

"Aww, sakit? Apa yang ka.." Ucap Mill sambil melihat Reamur.

"Mill, Kau tidak sukakah?" Tanya Reamur dengan lemah lembut.

"Umm, bukan begitu." Jawab Mill.

"Seharusnya bagaimana?" Tanya Reamur.

"Seperti biasanya sudah cukup bagiku." Jawab Mill.

"Benarkah?" Tanya Reamur.

"Yes, Darling.." Jawab Mill.

Muka Reamur semula memadam kembali memerah. pipi kemerah-merahan menahan malu sanjungan Mill kepadanya. Reamur tak sadar bersandar dipundak Mill.

"Mill.." Tanya Reamur.

"Iya?" Jawab Mill.

"Boleh sedikit lebih lama disini?" Tanya Reamur.

"Umm.." Jawab Mill menganggukkan kepala.

"Pernahkah sebelumnya seperti ini Mill?" Tanya Reamur.

"Hmm, belum pernah. Kenapa?" Tanya Mill.

"Pengalaman pertama yah? haha ternyata kau benar-benar pria." Jawab Reamur.

"Kenapa bisa begitu? bukankan semuanya sama?" Tanya Mill.

"Tidak semuanya, Sebagian laki-laki suka bermain dengan banyak wanita." Jawab Reamur.

"Bagaimana kau tau itu?" Tanya Mill.

"Aku sudah menghadap hal seperti itu, masalah biasa untuk sebagian orang." Jawab Reamur.

"Oke, aku mengerti." Ucap Mill.

Tak lama itu Reamur tidur dipundak Mill. Perasaan Mill tidak seimbang dan memutuskan untuk tetap tenang sampai Reamur bangun. Mill dilema dengan perasaan sesungguhnya dengan perasaan yang ada disekitarnya. Mill menatap harapan yang cerah di waktu yang akan datang.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Isyukun Isyukun

Like it ? Add to library!

Suka? Tambah di Pustaka!

Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C5
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login