"Hoy! Kau salah paham!"
"Semuanya sudah jelas, kau menggunakan cara licik karena tak bisa mendapatkannya kan? Mengaku saja kau." Seluruh emosi meluap dalam diriku. Tumpah ruah menjadi satu kesatuan yang tak bisa ku mengerti.
"Hah~ Jangan asal menyimpulkan sendiri begitu dong.." Lucas melirik ke kanan dan kiri, ke seluruh penjuru. Menyadari bahwa seluruh mata memandang ke arah kami membuatnya sigap menggenggam lenganku. "Untuk itu duduk lah dulu, akan ku jelaskan sejelas jelasnya sampai kau bosan."
Karena tak ingin di anggap bebal -tentu saja karena harga diriku terlampau tinggi dan aku tak ingin menghancurkannya begitu saja. "Cepat katakan."
"Sebelumnya, aku ingin menjelaskan terlebih dahulu kalau aku sama sekali tak tahu perihal Joshua telah mengetahuinya sendiri-"
"Dia tahu sendiri?"