Kali ini sulit mengartikan raut wajah Lucas. Apakah dia lelah karena perjalanan panjang, atau kesal karena mendapatkan jawaban memilukan dariku.
Perjalanan pulang terasa menegangkan, seperti layaknya berhadapan dengan raja terakhir dalam sebuah video game. Aku menyadari bahwa reaksi tubuhku terlali sensitif untuk hal-hal yang memicu adrenalin. Semisal keheningan yang berasal dari diamnya seorang cerewet seperti Lucas. Dunia akan kiamat! Aku hendak berseru demikian, sebelum menyadari bahwa itu hanya akan membuatku merasa malu tak berkesudahan. Aku harap ada yang bisa mewakili seberapa letihnya diriku menghadapi Lucas. Barangkali sang calon kekasih pria itu akan merasakan hal yang sama nantinya, aku berharap dia lebih sabar ketika menjadi pawang dari Lucas.