"Aku.." Tenggorokanku tercekat, seolah ada gulungan bulu-bulu kucing tak sengaja terhirup masuk. Aku tak menyangka berhadapan dengan sosok Lucas sekarang terasa begitu janggal dan membuatku seolah menyusut menjadi kerdil. Aku merasa konyol karena tak bisa melanjutkan ucapanku yang malah terbungkam telak meskipun Lucas tak mengatakan apapun lagi. Tatapannya seperti lubang hitam yang menyerap seluruh isi pikiranku, hingga kosong melompong.
TIIIN~
Begitu terdengar klakson mobil dibelakang, seketika kesadaranku kembali pulih dan aku dapat serta merta menggerakkan seluruh otot-otot tubuh. Ketika aku hendak melanjutkan ucapanku, lucas sudah tak lagi menatap ke arahku dan fokus menyetir. Membuatku mengurungkan kembali niat untuk menjawab.