Marlon dan Doni sejenak membalikkan badan lalu berbisik cukup lama. Mereka membicarakan apa yang harus dilakukan agar Arya tak pulang ke rumah sendirian, terlebih lagi turnamen masih berlangsung. Sedangkan tak ada satupun teman-temannya yang tak membutuhkan Arya. Ke depannya pertandingan akan semakin sengit dan kemungkinan tak bisa dimenangkan tanpa adanya Arya.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Arya kelihatannya benar-benar marah dan ingin pulang kalau Coach Alex tetap menjadikannya cadangan," bisik Doni.
"Jangan tanya aku! Kau kapten dan memiliki kewajiban membuat para anggota tetap nyaman!"
"Tapi aku tak punya rencana apapun. Bagaimana denganmu?"
Ando berpikir selama beberapa detik lalu membalikkan badannya dan menghadap Arya.
"Arya, kau yakin dengan ucapanmu tadi, kan?" tanya Ando tak ingin salah dengar.
"Tentu saja. Jika Coach Alex benar-benar tak memainkanku, satu-satunya jalan terakhir adalah kabur dari vila tanpa sepengetahuan beliau."