Baixar aplicativo
0.64% Just show me Your Love / Chapter 2: Mengapa ....

Capítulo 2: Mengapa ....

Seharusnya kamu tidak perlu terlalu baik padaku, selalu tersenyum saat bersamaku, atau memberikan rasa nyaman kepadaku, tak perlu memegang tangan ku, atau terus menatap ku sehingga membuat jantung ku berdebar kencang, seharusnya jangan kamu lakukan itu karena kamu membuatku jadi goyah terhadap pendirianku sendiri.

------------------------------------

"Putt licin lagi baju nya ini masih banyak kerutan, terus itu teras depan agak kotor pel dulu iya, susu nya yang banyak biar kental, terus sarapan nya angetin ayam yang kemaren aja..." ujar pamanku.

Begitulah awal hari ku di mulai dengan mengerjakan pekerjaan rumah dari dini hari dan setelah pulang pun...

"Putt itu kamar mandi nya licin coba bersihin, terus itu baju nya udah di rendam dari tadi tinggal di cuci, langsung jemur aja lagian jemuran baju nya kan di dalem, jadi langsung jemur aja..."

Pulang sekolahpun sudah disuguhi banyak pekerjaan walau lelah harus aku kerjakan, aku kan numpang hidup kalau ngeluh nantinya di bicarakan. Walau hanya menolak sekali tapi cap malas nya bakal bertahan bertahun-tahun, di setiap pertemuan keluarga akan di bicarakan. Itulah sebabnya aku tahu diri walau lelah menerpa aku tetap kerjakan. Saat kumpul keluarga adalah hari terberat, aku tidak bisa masak makanan yang menggunakan banyak rempah. Biasa nya aku hanya membantu Nenek saat memasak, Nenek ku juga tinggal dengan Paman, aku menyiapkan bahan-bahan masakan dari mencuci bahan sampe ngulek bumbu rempah yang super banyak, sengaja tidak menggunakan blender karena rasa masakannya jadi beda katanya dan juga tiap masakan mempunyai bumbu yang berbeda, lalu

"Boom...." tumpukan piring, wajan dan alat masak lain sudah menggunung dan dapur pun menjadi kotor. Aku hanya bisa menghela nafas melihat banyak nya pekerjaan yang tak ada habisnya dan harus menyiapkan tenaga untuk bekerja lebih keras dari hari-hari biasanya. Setelah beres memasak peralatan dapur yang kotor dan sudah menumpuk aku harus mencucinya terlebih dahulu lalu membereskan dapur

"nanti saja ngepelnya,itu bawa kedepan makanan dan minumannya udah pada datang tamunya " seru nenekku,aku pun langsung membawa makanan ringan dan minuman ke ruang tamu disana sudah ada paman dan Hanny yang menyambut keluarga yang datang

" gimana sehat " tanya tanteku aku cuman tersenyum dan langsung menyuguhkan makanan ke meja aku tidak ingin basa basi karena kalau aku banyak mengobrol pekerjaanku akan semakin menumpuk lagi pula mereka hanya basa basi saja. Saat sanak keluarga datang banyak makanan dan minuman yang harus disiapkan,setelah menyiapkan makanan aku harus segera mencuci piring- piring kotor lagi karena bila tidak langsung di cuci kami akan kekurangan peralatan makan. Rasanya seperti membuka restoran setelah menyiapkan satu masakan akan datang lagi pesanan yang lain dan itu dimulai dari pagi sampai sore saat sanak keluarga pulang. Saat mereka pulangpun aku belum bisa istirahat aku harus membereskan kekacauan yang terjadi di rumah sampai malam tiba barulah aku bisa istirahat .

" Aduh cape iya teh pusing aku tuh kalo banyak keluarga datang dari tadi aku nggak berhenti ngomong banyak banget yang nanya " ujar Hanny yang sedari tadi cuman ngobrol dengan keluarga yang lain sedangkan Putri yang sedari dini hari sampe malam mengerjakan pekerjaan rumah seperti pembantu rumah tangga hanya tesenyum menanggapi keluhan Hanny. Setelah semua pekerjaan rumah selesai aku pun pergi mandi dan bersiap untuk tidur dengan mengenakan piama yang panjang aku terbiasa tidur dengan piama panjang karena terasa hangat,saat tiba di kamar Hanny sudah tertidur aku pun naik ke kasur dengan pelan-pelan kasurku ada di atas dan dia di bawah kami menggunakan ranjang tingkat. Saat memejamkan mata aku ingat ibu dan ayahku yang juga datang ke acara tadi ayahku bilang

" Nggak inget sama ade kamu apa ? ade kamu pengen main kamu malah asik disini ngak pulang - pulang kalo hari libur itu pulang ke rumah bukan nya malah maen terus "

" Bukannya nggak inget pulang tapi lagi sibuk banyak kerjaan jadi nggak sempet pulang " jawabku

" ahh banyak alesan aja kamu " timpal ayahku terlihat ayahku marah dan ibuku pun sama dan aku rasanya ingin berteriak,kalian pikir mungkin aku hidup senang di belikan banyak barang dan tidak kelaparan tapi itu cuman kelihatan nya saja,apa kalian tahu aku hanya bisa istirahat saat mata ku terpejam kalau paman atau nenek tahu aku masih bangun pasti ada saja yang mereka inginkan aku sudah lelah harusnya kalian tidak berbicara seperti itu kalian membuatku semakin merasa sakit hati ,tapi....

tentu saja itu hanya terbersit di pikiranku jadi saat mereka bilang seperti itu padaku aku hanya berlalu dan kembali mengerjakan pekerjaan rumah. Waktu sudah menunjukan pukul 01.00 dini hari dan sekarang sudah hari senin tapi aku belum tidur juga,suara detik jam dinding masih terdengar begitu mengganggu tapi aku terus berusaha tidur.

Suara alarm membuatku tersentak dan jam sudah menunjukan 4.30 pagi aahh jam berapa aku tidur rasanya masih sangat mengantuk tubuhku pegal semua tapi aku harus segera bangun untuk mengepel lantai , menyetrika baju , karena ini hari senin dan kemarin aku tidak sempat menyetrika baju seragam karena sibuk menyiapkan acara. Ini bukan pemandangan baru tapi karena mataku masih ngantuk saat melihat tumpukan baju membuatku tak bersemangat. Tentu saja harus cepat ku selesaikan sebelum pamanku beres mandi karena baju nya akan di pakai dinas .

" Putt mana baju nya udah ? " tanya pamanku

" ohh udah , itubaju dinas batik dan kemeja terus celananya , itu di gantung deket pintu kamar om " jawabku

" oh iya " jawab pamanku singkat dan berlalu. Aku pun mandi dan siap- siap berangkat ke sekolah dan untuk sarapan aku cuman masak rendang yang kemarin sisa banyak bekas acara pertemuan,nenek sering membantuku masak,biasanya dia memberi instruksi bahan apa saja yang di gunakan atau pun bagaimana cara memasaknya karena aku tidak percaya diri dengan hasil masakanku sendiri jadi nenek suka membantu. Aku sering membawa bekal makan siang yang memang setiap hari aku bawa,aku tidak jajan di sekolah aku harus menghemat uang. Takutnya ada tugas yang memerlukan uang,aku takut untuk minta uang pada pamanku,aku takut dia berpikir sudah uang sekolah dan uang bulanan sekolah di kasih eehh masih minta juga. Walau sebenarnya uang yang di beri pamanku sangat pas pasan dan kadang kurang,kalau ada kekurangan dengan terpaksa aku minta tentu saja pamanku memberi uang tapi dengan banyak omelan dan itu yang membuatku merasa malas untuk meminta nya.

" Bapak .... Hanny harus berangkat pagi - pagi banget ayok " terdengar Hanny memanggil Ayahnya yang masih bersiap siap dan baru saja akan sarapan

" Iya bentar ngabisin susu dulu " jawab pamanku . Dari pada kopi atau teh pamanku memang lebih suka minum susu karena katanya membuat sedikit kenyang dan juga lebih sehat .

" Putt kamu juga cepet berangkat nanti kesiangan " iya ini juga mau berangkat" jawabku

setelah sarapan akupun berpamitan ke nenekku dan berangakat. Di perjalanan terlihat Bayu bersama seorang gadis sepertinya gadis itu sengaja menunggu nya karena aku tidak pernah lihat gadis itu di sekitar rumah mereka terlihat akrab

" wahh bener bener si Bayu pagi - pagi gini udah jalan berduaan aja sama cewek" aku tersentak mendengar orang berbicara dekat telingaku dan orang yang bicara ternyata Rizal temannya Bayu dan dekat Rizal seperti biasa Eric dan Azis mungkin karena rumah mereka dekat denganku jadi sering berangkat bareng dulu cuma Bayu yang rumahnya jauh entah kenapa Bayu pindah rumah ke dekat sekolah,aku juga baru menyadari nya setelah beberapa hari berlalu dan sering melihat dia dekat rumah pamanku.Dari SMP nggak tahu kenapa mereka memang selalu jalan bareng denganku ngajak main walau selalu di tolak olehku tapi mereka selalu baik terhadapku saat makan siang pun mereka selalu bersamaku padahal aku tidak akrab dengan mereka tapi mereka selalu ada , terkadang siswi di SMP bertanya padaku

" teh kalian satu geng iya habisnya bareng-bareng terus "

" atau jangan-jangan pacar teteh salah satu dari mereka iya"

walau aku menepisnya mereka memang selalu bersamaku entah mengapa ? sewaktu SMP aku tinggal dengan orangtuaku,rumah ku dekat dengan sekolah SMP,aku tinggal di rumah pamanku sewaktu masuk SMA,rumah kami tidak terlalu jauh hanya beda desa walau begitu aku sering main kerumah pamanku untuk menengok nenek dan tentunya sering membatu pekerjaan rumah,jadi terkadang aku bertemu dengan mereka dari situlah mereka bersikap sok akrab padaku.

Aku tidak seperti remaja lain yang pulang sekolah pergi main dan pulang larut malam kalau mengerjakan tugas sekolah saja aku harus lihat waktunya jangan sampai lewat magrib kalo sampai lewat magrib pasti bakal di omeli,tapi hari itu keadaan memaksa agar aku pulang agak larut .

" sekarang di bagi kelompok iya ibu tulis nama kelompok nya di papan tulis hari rabu di kumpulkan iya " guru bahasa memberi tugas membuat percakapan drama yang akan di tampilkan di depan kelas nantinya . Rasanya tidak kaget ketika melihat daftar nama siswa yang satu kelompok dengan ku yaitu Tiara, Gea,Nesya, Bayu,Rizal,Eric , Azis karena mereka duduk di barisan sebelahku

" kita sekelompok sama Bayu " ujar Nesya dan Gea girang

" woy Putt kita sekelompok nih , wahh berasa nostalgia nggak sihh " Rizal yang tiba - tiba nyambung aja

" haa ... iya nostalgia pasti bakalan lama bikin tema buat naskah nya " jawabku sambil nyengir menyindir Rizal yang emang selalu ngerubah rubah tema kalau bikin naskah

" hahahaha si Putri masih dendam sama si Rizal emang sih lo suka ganti ganti tema bikin galau temen sekelompok aja " Eric yang duduk di sebelahnya membenarkan sambil tertawa mengenang kejadian ngenes itu

" kalo gitu Bayu lo harus bawa banyak makanan nih buat kita pasti kan sampe malem nih bikin tugas kayak gini " celetuk Azis yang kayaknya cuman pengen makan aja

" wahh kamu akrab iya Putt sama mereka , aku lupa kalo kamu tuh satu SMP sama mereka dulu " Tiara yang dari tadi hanya merhatiin akhirnya ngomong juga

" nggak akrab kok cuman kenal aja " jawabku singkat

" aduh aku sakit hati dengernya padahal kita kemana mana selalu barengan Putt lo tega baget nggak ngakuin hubungan kita " celetuk Rizal sambil mendramatisir keadaan

" Iya persahabatan kita itu udah kayak kepompong mengubah ulat menjadi kupu- kupu" Eric yang tiba- tiba nyanyi sambil merangkulku

" ihh amit dahh kalian suka ngaku - ngaku aja " jawabku sambil menepis tangannya Eric

" hahahaha" semua anggota drama tertawa karena candaan Eric dan Rizal mereka memang paling lucu di kelas terlebih mereka juga cukup populer di angkatan kami. Pembagian tugas di bagikan saat jam pelajaran terakhir sengaja di jam terakhir akan pulang supaya tidak mengganggu pelajaran. Bayu bertugas sebagai ketua karena dia paling mengenal hampir semua anggota. Waktu tak terasa sudah hampir magrib tapi pembuatan naskah belum beres.

" Kita udahan dulu aja terusin di chat aja,besok kita selesain " Bayu mengintruksikan untuk pulang

" Iya besok aja kita selesain " jawabku dengan cepat

" heuu si Putri gercep banget kalo soal pulang " celetuk Rizal padahal dia juga kelihatan seneng pas ada instruksi pulang aku nggak menanggapinya dan langsung beres- beres diikuti semua anggota yang ikut beres-beres.

"Dadah " Tiara, Gea, dan Nesya berjalan pulang sambil melambaikan tangan,kami berbeda arah jalan pulang lagi pula mereka mengendarai motor sedangkan aku Bayu, Rizal, Eric,dan Azis berjalan ke arah yang berlawanan. Di tengah perjalanan ada seorang gadis yang terlihat sedang menunggu seseorang,gadis itu tiba- tiba melambaikan tangannya.

" Bay ...." gadis itu tersenyum sambil melambaikan tangan kearah kami

" aku duluan iya " Bayu berpamitan pada kami dan berlari ke arah gadis itu

" Wahh itu cewek yang tadi pagi kan setia banget nungguin si Bayu sampe jam segini " Rizal yang melongo liat gadis cantik nunggu Bayu sampai berjam jam

" Gue juga pengen cewek kayak gitu bentukan nya cantik bener setia lagi nungguin depan gang " Eric pun menimpali ucapan Rizal yang sama sama melongo liat gadis itu , aku cuman mendengarkan ocehan mereka dan berpisah.

" Dah Putt " Eric dan Rizal melambaikan tangan di balas lambaian tangan olehku , rumah mereka memang sangat berdekatan jadi mereka pulang ke arah yang sama. Sesampaikan nya di rumah seperti yang kuduga ...

" Kalo pulang sekolah itu pulang nya kerumah bukannya langsung main " pamanku menyambutku dengan omelan

" tadi aku ngerjain tugas dulu , ngerjain nya juga di sekolah kok " jawabku meyakinkan paman kalau aku tidak pergi main

" ohh " jawab pamanku dan berlalu, setelah mendengar celotehan pamanku aku bergegas mencuci piring yang terlihat sudah menggunung dan banyak pekerjaan lain. Setelah mengerjakan pekerjaa rumah aku bergegas mandi dan pergi ke kamar untuk mengerjakan tugas sekolah yang belum ku kerjakan. Di grup chat tugas drama sudah ramai, perbincangan tentang tugas yang belum selesai tadi,aku pun ikut memberi opini ku dan yang lainpun ikut merespon memberi pendapat mereka tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11 malam dan anggota grup chat terlihat sudah Off.

" Triiinnggg ....." suara notif ponselku berdering

" gimana tadi pulangnya nggak kena omelkan" begitu isi pesan tersebut

" nggak kok " balasku

Bayu memang terkadang mengirim pesan chat padaku sedari SMP dia memang seperti itu dan terkadang tanpa sadar aku bercerita tentang hidupku padanya

" Ohh syukur deh kalo nggak di marahin , kalo di marahin bilang iya biar aku atur waktu lagi " balas bayu

" iya " jawabku singakat dan pergi tidur.

Paginya seperti biasa aku mengerjakan tugas rumah dulu baru pergi sekolah. Sesampainya di sekolah kelas sangat ramai Rizal, Eric, dan Azis mengintrogasi Bayu soal gadis yang kemarin pulang bersamanya.

" cewek kemaren cakep juga Bay " Rizal langsung ngisengin Bayu di bangku nya

" cuman temen" jawab bayu

" masa temen pagi-pagi ngejemput terus pulang nya di tungguin masa 'cuma temen' nggak percaya banget" jawab Eric sambil terus ngusilin Bayu

" Susah hidup jadi orang ganteng iya , tuhh liat cewek lo dateng lagi " tunjuk Azis keluar kelas terlihat gadis yang kemarin pulang dengan Bayu sudah ada di depan kelas

" ahh kenapa dia sampe nyusulin ke kelas sih " Bayu menggerutu sambil menghapirinya , suara riuhpun semakin keras

" cie cie cie yang di apelin pagi-pagi" sorak teman-temannya, Bayu terlihat agak kesal jadi dia membawa gadis itu menjauh dari kelas ke tempat yang agak sepi.

" Kamu piket Putt tinggal buang sampah itu kan tugas kamu hehehe" Chika salah satu teman sekelasku yang juga piket hari itu tugas chika menyapu lantai dan aku membuang sampah karena tugas buang sampah paling malesin makannya nggak ada yang mau

" ok siap aku buang " aku pun bangkit dari kursi dan langsung membuang sampah ke tong sampah besar yang ada di luar tanpa sengaja aku melihat Bayu sedang berbicara dengan gadis yang kemarin. Gadis itu terlihat menangis sambil memegangi tangan Bayu tapi Bayu terlihat datar saja dan berlalu,gadis itu pun berlari menjauh dari Bayu sambil menangis,saat Bayu mendekat dengan otomatis aku bersembunyi entah kenapa aku bersembunyi tapi rasanya aku tidak mau dia melihatku disini saat itu.

" ahh dasar playboy udah bosen kali sama tuh cewe" gumamku, tapi tiba- tiba saja

" kan aku udah bilang dia cuman temen nggak lebih,kemaren dia bilang suka sama aku tapi aku tolak jadi dia nangis" Bayu yang menjelaskan situasinya tadi bukan seperti yang aku pikirkan

" ohh gitu , kamu nggak usah ngejelasin alesannya sama aku juga,aku sembunyi karena nggak enak sama kamu mungkin kamu nggak ingin aku liat kejadian tadi" aku memberi alasan karena bersembunyi darinya

" tapi aku ingin ngasih tahu kamu biar nggak salah paham " ucapnya tersenyum sambil mengelus kepalaku

" nggak usah lagian nggak penting juga aku juga nggak salah paham " jawabku sambil menepis tangannya

" ayo balik ke kelas sini aku bawa keranjang sampahnya " Bayu langsung menyambar keranjang sampah yang sedang ku pegang

"hemmp" jawabku singkat dan berjalan menuju kelas. Setibanya di kelas Rizal langsung heboh dan mengintrogasiku

" Putt kamu tadi ngintip si Bayu kan gimana mereka ngapain aja " Rizal nyerocos bertanya padaku sambil cengar cengir

" iya tanyain dong sama orang nya malah nanya aku , lagian aku tuh nggak ngintipin Bayu tapi buang sampah " jawabku membela diri

" iya habisnya kamu tadi masuk kelasnya barengan , terus Bayu bawain keranjang sampah yang kamu bawa " Balas Rizal yang nggak mau kalah

" nggak ada apa - apa lagian Putri juga cuman buang sampah , karena urusanku udah selesai jadi nya aku sekalian bawain keranjang sampah nya" Bayu yang selagi tadi diam akhirnya ngomong juga

" ahh pasti ada apa-apanya nih ..." belum selesai Rizal ngomong tiba-tiba guru matematika masuk membuat seisi kelas berhamburan dan kelas pun dimulai. Perkataan Bayu tadi membuatku teringat masa SMP dia pernah bilang hal yang sama ' aku tidak ingin kamu salah paham' dan menjelaskan kalau dia menolak seorang gadis. Kelas pertama dan kedua selesai istirahat pun tiba suasana kelas jadi ribut merencanakan akan makan apa di kantin.

" Putt kita mau ke kantin kamu mau ikut ?" tanya Tiara padaku

" nggak , aku bawa bekal nasi jadi duluan aja " jawabku sambil tersenyum ke arah teman- temanku

" ok deh kita duluan iya " sahut Gea sambil beranjak pergi. Aku bersyukur mereka masih mau berteman dengan ku meski tahu keadaan ku tidak begitu baik berbeda ketika masa SMPku biasanya para siswi jadi menghindariku karena mereka pikir aku miskin. Tanpa diminta seperti biasa Bayu, Rizal, Eric dan Azis bergeser ke meja ku, lalu membuka bekal makan mereka dan si Bayu yang bekalnya paling banyak karena orang tua nya punya restoran jadi dia suka bawa makanan dari restorannya.

" kamu bawa apa Putt" tanya Eric

" Ini rendang kemaren nenek masak rendang " jawabku

" kalo lo bawa apa Bay " tanya Azis

" liat aja sendiri " jawab Bayu sambil memakan makanan yang dia bawa , sedari SMP mereka memang selalu makan denganku padahal awalnya mereka nggak bawa bekal tapi tiba- tiba saja mereka membawa bekal dan makan bersamaku.

" ini minumnya Putt" Bayu memberi ku minuman yang dia bawa dan membuka tutup botolnya dia memang selalu perhatian padaku. Sambil makan kami membicarakan soal naskah yang harus segera di selesaikan karena besok akan di kumpulkan untuk di nilai terlebih dahulu dan minggu depannya akan kita tampilkan di depan kelas untuk nilai tambahan,setelah berbincang lama dan makanan pun sudah habis datanglah Tiara yang di susul Nesya dan Gea

" awas loh itu beresin bekas makannya itukan meja kita " Nesya memperingati Bayu dan Eric yang duduk di meja mereka

" iya ini juga mau di beresin " jawab Eric dan Bayu ngeles

" kalian makan sambil ngobrolin tugas naskah kan , mau di beresin sekarangkan ?" tanya Tiara

" Iya kita beresin hari ini " jawab Azis , bel masuk berbunyi kita pun bersiap untuk pelajaran selanjutnya. Jam pelajaranke 3 ke 4 pun berakhir, tapi aku dan teman- teman tidak begegas pulang karena akan membereskan tugas. Bayu langsung menyalakan laptop yang dia bawa,dia menjelaskan hasil naskah yang dia buat meminta persetujuan dari anggota yang lain dan para anggota pun langsung memberi opini mereka masing - masing. Waktu terus berlalu tanpa terasa waktu sudah menjelang malam tapi untung nya tugasnya sudah selesai dan data nya sudah di kirim ke guru bahasa lewat e-mail dan besok bisa langsung di print.

" Udah beres belom ini anak ekskul aja udah mau pada pulang gerbangnya udah mau di tutup" Pak Toyo penjaga sekolah memberi instruksi untuk pulang

" iya pak udah kok tinggal beres- beres aja " jawab Bayu

" ohh kalo gitu hati- hati di jalan , langsung pulang ke rumah ini udah malem jangan keluyuran" kata Pak Toyo kita mengangguk dan tersenyum kearah Pak Toyo lalu berpamitan pulang. Aku merasa khawatir gimana ngejelasin pada pamanku apalagi sekarang sudah jam 8 malam,tanpa terasa kita berjalan sudah dekat rumah Rizal dan Eric berpamitan padaku tapi Bayu malah mengikutiku pulang

" heh kamu nggak akan pulang rumah kamu kan sebelah sana " aku menunjuk ke arah rumah nya

" aku mau ngobrol sama paman kamu , mau minta maaf buat kamu pulang malem - malem gini " jawabanya membuatku terheran

" kamu mau ngomong sama om aku ? " tanyaku

" iya" jawabnya mantap dan mengetuk pintu rumah ku yang membuatku malah makin khawatir tapi entah karena takut atau karena kata- katanya yang berani membuat jantung ku berdebar

" tok tok tok " Bayu mengetuk pintu rumah

" iya" jawab pamanku dari dalam rumah lalu pintu terbuka

" baru pulang ?"tanya pamanku

" Iya om , maaf iya Putrinya jadinya pulang malem soalnya kita ada tugas om besok harus di kumpulin maaf iya buat om khawatir " Bayu menjelaskan keadaannya

" oh iya nggak apa-apa , tapi kenapa nggak di kerjain di rumah kamu aja Bay kan biar deket " tanya pamanku

" iya ini kirain bakal cepet selesai eh nggak kerasa waktu udah malem aja " jawab Bayu meyakinkan, setelah berhasil meyakinkan pamanku Bayu pun berpamitan dan pulang. Setelah Bayu pulang aku pun bergegas masuk kerumah,pamanku menyuruhku makan dan langsung tidur saja karena sudah larut. Saat akan tidur aku memikirkan perkataan Bayu yang tadi kalau dipikir pikir dia selalu saja sangat baik padaku dia memberi bantuan tanpa di minta kadang juga dia membuatku bingung dengan tingkahnya dan sekarang dia membuatku berdebar bahkan sekarang dia mengirim pesan padaku

" nggak jadi di marahinkan ? langsung tidur iya jangan bergadang nggak baik untuk kesehatan" isi pesan yang Bayu kirimkan . Kenapa dia selalu bersikap baik padaku ?....

***************


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login