Theria dengan tenang dan hampir seperti tak ingin memberi kesempatan pada Elia berkunjung ke Ladang Surgawi atau sekarang disebut Ladang Azaila oleh Elia mengatakan, "Bisa saja, tapi tidak sekarang atau dalam waktu dekat."
"Kenapa?" Elia merajuk. Dia sudah membayangkan bisa jalan-jalan ke tempat yang sejuk, sehingga bisa merasakan suasana santai secara alami. Bayangan kebahagiaannya dikacaukan oleh ucapan Theria yang setengah mengiyakan. "Seperti ada syarat untukku supaya bisa masuk ke sana," Elia menangkap tanda-tanda.
Theria menyeringai. Dia mulai menjadi lebih cerdas dan bisa membaca tanda-tanda sekarang. Aku rasa lebih baik tidak menunda-nunda untuk memupuknya. "Memang ada syaratnya."
"Apa itu?"
"Kau harus membunuh monster itu dulu, baru nanti kau akan kuijinkan berkunjung ke Ladang Surgawi," ucap Theria dengan enteng, seperti orang tua yang berjanji akan membelikan anaknya gadget canggih kalau si anak berhasil mendapatkan nilai A pada semua mata pelajaran.
"Kau bercanda?"
Bagaimana Elia melewati latihannya dengan Theria?