"Jawab jangan membuat saya marah." Ujar Naura.
"Gak." Lagi-lagi peria itu menolak untuk menjawab siapa yang telah menyuruhnya untuk memberikan obat perangsang.
"Mungkin dia perlu pemanasan bos." Kata salah satu anak buah Naura.
"Sepertinya iya." Jawab Naura dengan senyum yang sulit di artikan.
Naura mengambil sesuatu di dalam tasnya dan ternyata itu adalah Puyol dan pisau.
Pistolnya Naura letakkan di meja dulu, sedangkan pisaunya Naura genggam dan mengamatinya seperti sedang mengamati sang musuh.
"Buka celana dia." Perintah Naura.
Anak buah Naura langsung mendekat kearah laki-laki itu dan mereka membuka paksa celananya.
"Apa-apaan kalian..." Teriak laki-laki itu.
Saat celananya sudah terbuka Naura duduk di depan laki-laki itu lagi dan memandang laki-laki tersebut dari atas sampai bawah.
"Siapa nama dia." Tanya Naura kepada anak buahnya.
"Riko bos." Jawab anak buah Naura.
"Oh Riko...,nama yang indah." Ujar Naura.