Baixar aplicativo
1.04% Pria tampan itu peliharaanku / Chapter 4: KAMU BERBEDA DARI YANG LAINNYA

Capítulo 4: KAMU BERBEDA DARI YANG LAINNYA

"majikan..." tanya Bima sehingga membuat Naura mengangguk-anggukkan kepalanya.

"majikan apa...,aku tidak kenal kamu dan aku juga gak pernah bekerja sama kamu. jadi jangan mengarang cerita deh." ucap Bima yang tidak terima kalo dia bekerja dengan wanita yang sekarang berada di depannya itu.

"kamu akan menjadi peliharaan ku Bima Ardiansyah" ucap Naura yang membuat Bima shock.

"PELIHARAAN..." kaget Bima dengan suara yang tinggi sehingga membuat Naura tersenyum melihat Bima.

"gak usah kaget sayang..." kata Naura dengan santai.

Naura pun berjalan dekat jendela dan tidak lupa dia mengambil sebatang rokok di meja yang ada di samping tempat tidur mereka.

Naura pun menyalakan rokok itu lalu menghisapnya dan mengeluarkan asap rokok itu dengan nikmat.

"kamu siap...,aku gak kenal sama kamu. tapi kenapa bisa kamu mengenali aku." tanya Bima dengan ragu-ragu.

"oh..., ternyata perkenalan kita semalam belum membuat kamu puas ya." ujar Naura dengan santai dan tersenyum bak iblis kepada Bima.

"semalam..." tanya Bima yang bingung.

"iya semalam..., apakah kamu lupa apa yang kita kerjakan semalam." ucap Naura dengan wajah serius.

"semalam..." Bima berusaha untuk mengingat apa yang terjadi dengan semalam.

cukup lama Bima berusaha mengingatkan apa yang terjadi semalam sehingga Bima mengingat semua apa yang telah mereka lakukan dan apa yang telah Bima perbuat dengan wanita yang ada di depannya itu.

"gak mungkin..., GAK MUNGKIN." teriak Bima histeris.

"ck..., berisik. udah kayak perempuan kehilangan keperawanan saja." ucap Naura yang kesal dengan Bima.

"dasar wanita iblis...,kamu telah mengambil keperjakaan ku. kamu gak tau apa ini sudah lama aku jaga dan tahan nafsunya agar nanti bisa di lakukan saat sudah menikah." ucap Bima yang tidak terima dengan apa yang telah terjadi dengan dirinya.

setelah itu Bima langsung bangkit dari tempat tidur, sehingga tanpa dia sadari kalo dia tidak menggunakan sehelai benang pun.

Naura yang melihat Bima berjalan menuju kearahnya malah tersenyum dan tatapan mata dia tertuju kepada bagian bawah Bima sehingga membuat Bima kesal karena Naura malah tersenyum.

"heh wanita gak waras..., kenapa malah tersenyum gak jelas seperti itu." tanya Bima yang masih tidak tau kalo dia telanjang bugil.

"hhhhh....,itunya gak berdiri ya." ucap Naura sambil tertawa dan menunjuk kearah bagian bawah Bima.

Bima pun melihat kearah yang di tunjuk oleh Naura sehingga membuat wajah Bima panas. Bima pun langsung menutupnya dengan kedua tangan lalu berlari ke kamar mandi tanpa memungut pakaian nya terlebih dahulu.

sedangkan Naura dia tertawa terbahak-bahak dan menggelengkan kepalanya karena sikap Bima yang menggemaskan.

"dasar...,ini lah yang membuat kamu berbeda dari yang lainnya. hanya kamu lah laki-laki yang berani menolak seorang Naura Agista Frandika. tapi kita liat seberapa kuatnya kamu menolak aku." ucap Naura dengan senyum liciknya.

sedangkan Bima dia membersihkan tubuhnya sekalian karena sudah masuk kedalam kamar mandi. ketika sudah selesai mandi Bima bingung karena dia tidak membawakan pakaian.

"ck...,lupa lagi." kata Bima yang kesal dengan dirinya sendiri.

setelah itu Bima mengamati kamar mandi hotel itu, sehingga dia menemukan handuk dan dengan cepat Bima mengambil handuk itu lalu langsung melilitkan handuk itu di pinggangnya.

Bima langsung keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah segeran,tapi Bima malah heran kemana wanita yang telah memperkosa dia semalam itu.

tapi Bima kaget karena tidak ada baju dia di dalam kamar itu,dan Bima pun langsung mengeluarkan sumpah serapah karena baju dia di bawa oleh wanita itu.

tapi Bima kurang fokus karena Naura sudah menyiapkan baju untuk Bima gunakan dan tertera surat juga di atas baju yang masih terlipat rapi itu.

"gunakan pakaian itu dan di dalam saku kemeja itu ada cek bayaran kamu serta kartu nama ku." isi surat itu.

dengan cepat Bima mencari cek dan kartu nama yang di maksud oleh Naura itu. saat sudah menemukan cek itu Bima kaget karena jumlah nominal itu seratus juta sehingga membuat Bima terpelongok.

"bedebah..., mentang-mentang dia banyak uang sehingga seenak jidat menganggap aku pelacurnya. dasar bedebah...,aku gak akan mau kenal dan menerima cek ini." ucap Bima.

Bima langsung merobek cek itu,tapi Bima melupakan kartu nama yang masih terselip rapi di dalam saku kemeja itu..

Bima pun langsung menggunakan pakaian yang di persiapkan oleh Naura itu, karena Bima tidak ada pilihan lain lagi selain menggunakan pakaian yang di siapkan oleh Naura.

setelah selesai Bima langsung menggambil handphonenya dan menelpon sahabat dia agar di jemput. setelah itu Bima langsung keluar dari kamar hotel itu dengan cepat dan menunggu sahabatnya itu di pintu masuk utama.

tidak lama kemudian sahabat yang di tunggu-tunggu pun datang,Bima langsung naik kedalam mobil sahabatnya itu.

"Bim Lo kenapa bisa ada di sini." tanya Joni yang merupakan sahabat Bima.

"panjang ceritanya, sekarang kita ke tempat bar yang terbesar di Jakarta ini." ucap Bimo dengan cepat.

"lah ngapain kita ke tempat bar." tanya Joni yang heran.

"jemput mobil gue." jawab Bima dengan cepat.

"hah...,ngapain mobil."belum sempat Joni bicara langsung di potong oleh Bima.

"ck...,bacot deh...,kalo gak bisa nyetir bilang. biar aku yang nyetirnya." ucap Bima yang memotong ucapan Joni.

Joni tidak banyak bicara lagi dia langsung menancapkan gas mobilnya ke tempat yang di inginkan oleh Bima. saat sudah sampai Bima langsung menekan kunci mobilnya sehingga mobil Bima berbunyi dan dengan cepat Bima menghampirinya.

"dasar wanita gila. dia gak tau apa aku perjuangan membeli mobil ini dan dia seenak jidat membiarkan mobil ini kehujanan dan kepanasan." grutu Bima karena mobilnya di tinggalkan begitu saja di parkiran bar ini.

"Lo marah sama siapa sih Bim." tanya Joni.

"bukan urusan Lo,udah sana pulang. Lo kan mau kerja, oh iya terimakasih ya udah bantuin gue." kata Bima dan langsung masuk kedalam mobilnya.

Bima pun langsung menancapkan gas mobilnya menuju jalan pulang kerumahnya, sedangkan Joni dia tinggalkan begitu saja di tempat itu tanpa berniat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"ck..., sebenarnya sahabat itu seperti apa sih." tanya Joni yang bingung.

setelah itu Joni langsung pergi dari tempat itu karena dia tidak pernah datang ke tempat seperti itu. apa lagi si Bima,tapi Joni heran kenapa mobil Bima bisa terparkir di tempat itu.

sedangkan di tempat lain Naura sedang mengikuti Bima diam-diam dari belakang karena Naura ingin mengetahui dimana tempat laki-laki yang akan dia jadikan peliharaannya itu.

"akan ku buat kamu yang memohon-mohon untuk menjadi peliharaan ku Bima..." ucap Naura dengan senyum bak iblis.

bersambung...


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C4
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login