Baixar aplicativo
7% MY ANNOYING BOY FRIEND / Chapter 22: FITNAH BERUJUNG SKORSING

Capítulo 22: FITNAH BERUJUNG SKORSING

Daffa yang tengah tersulut hati nya tidak lagi mau masuk ke dalam kelasnya. setelah keluar dari ruang Pak Amir, ia memutuskan langsung pergi tanpa berpamitan pada semua teman-teman nya, ia tidak lagi memperdulikan apapun kecuali diri nya sendiri, termasuk Tas sekolah yang sudah berada di dalam kelas nya itu.

Daffa berjalan menuju ke tempat mobil milik nya diparkirkan, lalu beranjak pergi meninggalkan area sekolah nya.

"Al, gue minta tolong nanti tas gue bawa kerumah Lo aja ya!"

Daffa mengirim pesan WhatsApp kepada Aldo.

Hari ini pukul 08.30, Aldo dan yang lain nya tidak kunjung melihat Daffa masuk ke kelas.

Ditengah pembelajaran yang mulai serius, Aldo menyempatkan diri untuk mengirim pesan pada Daffa.

Namun, ketika ia pertama membuka HP nya, Daffa sudah duluan mengirim pesan.

"HAH?" ...

Aldo mengagetkan seisi ruang kelas.

Betrand yang duduk disebelahnya menyenggol bahu Aldo supaya ia tidak mengencangkan suara nya.

Jelita menengok ke belakang, memperhatikan sikap Aldo yang bikin penasaran. pasalnya, diam-diam Jelita pun memperhatikan, kenapa Daffa belum masuk ke kelas nya.

"Kenapa sih Lo?" Betrand mengambil HP yang sedang dilihat Aldo.

Ridho yang juga penasaran melirik ke arah belakang saling berebut HP dengan Betrand.

"Bentar dong dho!" Suara Betrand yang setengah membentak akhirnya sampai di telinga Guru yang sedang mengajar.

"Ridho, Betrand kalian lagi apa?" Tegur sang guru.

Aldo dengan cepat mengambil HP di tangan Aldo.

"Ng... ini pak... saya dapat WA dari Daffa katanya dia titip Tas nya sama saya, kalau boleh tau Daffa kemana ya pak?" tanya Aldo di sela pelajaran berlangsung.

Guru mata pelajaran Sejarah itu pun duduk di kursi nya.

"Hmmm... begini anak-anak, bapak dan guru-guru yang lain mendapat laporan kalau Daffa sudah melakukan kekerasan disekolah ini" tegas Pak Budhi.

"Maksudnya pak?.." tanya Ridho penasaran.

"Kekerasan sama siapa pak?" Tanya Betrand kemudian.

"Teman kalian, Kevin.. hari ini masuk Rumah Sakit karena di pukul Daffa hati Sabtu kemarin, dia terluka parah.." Pak Budhi mulai menjelaskan.

Jelita langsung melongo mendengar penjelasan Pak Budhi.

Bisa-bisa nya dia tidak tahu keadaan pacar nya sendiri.

Mendengar ucapan pak Budhi, Aldo, Betrand dan Ridho saling menatap.

"Pak! Kami memang melihat Daffa dan Kevin berkelahi.. tapi itu pas kami lagi di acara Car Free Day dan itu pun karna Kevin duluan yang lempar bola basket ke kepala Daffa..." Jelas Aldo pada Pak Budhi.

"Iya Pak!"

"Bener Pak!!"

Ridho dan Betrand ikut memberi kesaksian.

"Halah.. kalian kan temen Deket nya Daffa, pasti lah kalian bela dia. sudah.. Kita lanjut pelajaran lagi.. lain kali kalau ada masalah apapun jangan pernah gunakan kekerasan apalagi didalam area sekolah!" Pak Budhi kembali meneruskan pembelajaran.

Aldo dan teman-teman nya merasa sangat kecewa dengan sikap Pak Budhi yang tidak mau menerima penjelasan mereka.

"Jelita! Lo kok gak bilang kalau Kevin masuk Rumah Sakit? tadi pagi kan Lo ketemu kita!.." Aldo berteriak dari arah belakang.

Jelita yang mendengar nama nya disebut, langsung melirik ke belakang termasuk Pak Budhi.

"Gue juga gak tahu Al, Kevin dari kemaren gak bisa di hubungin.." Jawab Jelita.

Pak Budhi yang merasa kelas sudah mulai memanas dan tidak kondusif lagi, memutuskan untuk tidak melanjutkan pelajaran dan menemui Pak Amir untuk meminta penjelasan.

"Lagian kan setiap pulang sekolah Kevin selalu sama Lo dan Daffa sama kita! hari Sabtu kemarin kan kita ketemu di parkiran, Lo berangkat naik mobil sama Kevin, kita berempat lagi nyalain motor! kok Kevin bilang nya dia di pukul Daffa pas hari Sabtu?" cerocos Betrand.

"Bener! Kacau itu pacar Lo Ta!" sahut Ridho.

Suasana semakin memanas membuat Jelita juga berada diposisi yang serba salah, pasal nya pada saat hari Sabtu, ia memang pulang bersama Kevin dan tidak menemukan Kevin terluka sedikitpun. tapi karna Kevin adalah pacar nya, Jelita tetap saja tidak terima karena Daffa telah memukul kekasih nya.

Lolly hanya mengelus pundak Sahabat nya menenangkan. Aldo, Ridho dan Betrand bukan lagi tandingan mereka.

"Gue beneran gak tau Lol.." Keluh Jelita.

***

Daffa sampai di rumah nya, Bi Marni sangat terkejut melihat Daffa sudah pulang dengan wajah kusut dan tanpa membawa tas sekolah nya.

"Nak Daffa? Kok udah pulang? ada apa Nak?" tanya wanita itu.

Daffa duduk di kursi depan dengan tatapan penuh kebencian terhadap Kevin.

"Maaf ya Bi..." Daffa menggenggam tangan Bi Marni dengan lembut. permintaan maaf yang tulus seolah menjelaskan bahwa ia memang tidak layak di bangga kan.

"Loh, maaf kenapa?" Bi Marni menatap serius ke arah Daffa.

"Daffa di skors dari sekolah satu Minggu, karna kemarin Daffa berantem sama temen sekelas Daffa di acara Car Free Day! tapi temen Daffa yang kena pukul itu bilang nya Daffa melakukan kekerasan disekolah, pas hari Sabtu.. padahal Daffa pukul dia karna dia dengan sengaja lempar bola basket ke kepala Daffa Bi, dan itu kemaren, pas hari Minggu, akhirnya semua guru percaya sama dia dan melakukan keputusan ini buat Daffa ! " Jelas Daffa.

Bi Marni langsung mengangguk mengerti.

"Bibi percaya sama Nak Daffa.. jangan sedih ya Nak.. semua kebenaran pasti akan mendapat kemenangan, mungkin gak sekarang tapi nanti.. Nak Daffa jangan sedih lagi ya!" Dengan ucapan lembut nya, ia berhasil membuat Daffa kembali percaya bahwa masih ada orang baik dan tulus dikehidupan nya.

"Terimakasih banyak ya Bi,"

Daffa memberikan senyum terbaiknya untuk Bi Marni.

***

Pak Budhi kembali kedalam kelas dan menutup pembelajaran begitu saja karena jam istirahat sudah terlanjur berbunyi, ia belum sempat menyampaikan apa-apa kepada Aldo, Ridho dan Betrand, membuat mereka merasa sangat tidak dipedulikan.

Aldo dan kedua teman nya tidak pergi ke kantin, mereka berusaha menelpon Daffa di dalam kelas nya, namun tak kunjung di jawab.

"Parah banget si Kevin, pantesan Daffa gak mau jelasin apa-apa sama kita soal Kevin, keliatan nya dia licik banget ya.." Kata Aldo.

"Iya Al.. tapi gue penasaran deh alasan kenapa Kevin sama Daffa bisa musuhan kaya gitu!" Jawab Ridho.

"Iya, Kevin keliatan nya benci banget sama Daffa" timpa Betrand.

Jelita diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka, Jelita juga tidak tahu kenapa Daffa dan kekasih nya itu saling membenci satu sama lain.

Jelita mengeluarkan HP nya dan berniat menghubungi Kevin kembali. namun tetap saja hasil nya nihil, nomor HP Kevin masih saja tidak bisa di hubungi.

"Gimana Ta? aktif gak nomornya?" Tanya Lolly penasaran

Jelita menggeleng.

"Kayak nya Lo harus tanya langsung deh sama Kevin, apa masalah yang terjadi sebener nya antara dia sama Daffa !" pinta Lolly.

"Hmm.. nanti gue cari tau sama Kevin, gue juga agak kasian sama Daffa Lol, sampe kena skorsing gitu.."

"Ya iyalah Ta! kalo seandainya Daffa gak salah gimana? kalo seandainya ini cuma salah faham gimana? kasian banget Daffa..!"


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C22
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login