Baixar aplicativo
5.09% MY ANNOYING BOY FRIEND / Chapter 16: JEALOUS

Capítulo 16: JEALOUS

Berita kepindahan Kevin ke SMA Kartini rupanya menyebar dari mulut ke mulut, para siswi SMA Kartini yang semula banyak mengidolakan Daffa seorang kini banyak yang berpindah haluan, hanya ada beberapa siswi yang tetap setia jadi pengagum Daffa karna benar-benar jatuh cinta oleh sikap nya yang baik hati dan mudah bergaul tanpa membeda-bedakan orang lain.

Hari pertama masuk sekolah setelah Jelita resmi menjadi pacar Kevin, ia sangat semangat karna akan dijemput oleh kekasih baru nya itu. Baru saja Jelita akan membuka pagar rumahnya, Kevin nampak sudah berdiri di depan pintu yang masih tertutup rapat itu.

"Selamat pagi Princess ku yang cantik Jelita, udah siap berangkat sekolah?" Kevin menyapa mesra Jelita dengan lembut.

Jelita mengangguk manja.

Kevin membuka kan pintu mobil nya dan bersiap menuju ke sekolah.

***

Waktu menunjukan sudah pukul 07.00, Daffa masih saja bergelut membetulkan motor Vespa kesayangan nya.

"Nak Daffa.. udah jam tujuh, kalau motor nya masih belum nyala, pake mobil aja.." Bi Marni keluar dari dalam rumahnya menenteng sebuah tas untuk ia belanja ke pasar.

"Nanti Nak Daffa simpan di depan Bank yang Deket sekolah Nak Daffa aja.." lanjut perempuan yang sudah seperti ibu kandung nya itu.

Daffa membereskan semua perkakas motornya, sepertinya Bi Marni benar, ia akan telat berangkat sekolah dan mengantar bi Marni ke pasar.

"Ayo bi.. Daffa antar bibi ke pasar dulu ya, tapi Daffa gak bisa jemput bibi lagi.." Daffa membuka kan pintu mobil untuk Bi Marni.

"Gak apa-apa nak! Bibi kan udah biasa ke pasar naik angkot.." jawab bi Marni.

Mereka kemudian masuk ke dalam mobil mewah itu dan Daffa langsung mengemudikan nya dengan cepat.

Bi Marni nampak ketakutan dan tidak biasa naik mobil semewah itu.

"Aduh, bibi pusing Nak Daffa.." kata bi Marni setelah turun dari dalam mobil.

"Hahaha.. bibi ada-ada aja.. nanti juga bakalan terbiasa kok!" Jawab Daffa.

Setelah mengantar bi Marni ke pasar, Daffa tancap gas langsung menuju sekolahnya. Mobil mini Cooper berwarna oranye itu berjalan begitu cepat. Daffa memarkirkan nya di depan Bank yang berada sekitar sepuluh meter dari sekolah nya.

Daffa berlari menuju ke arah sekolahnya namun ia tahu kalau gerbang sekolah sudah pasti tertutup.

Seperti biasa ia menyelinap masuk ke arah samping sekolah nya. Memanjat dinding penghalang yang hampir setinggi dua meter itu. Dengan bantuan sebuah meja yang sudah tidak terpakai, Daffa akhirnya sampai di dalam area sekolah.

Dengan santai ia merapihkan pakaian dan rambutnya dan berjalan menuju ke arah kelas XII IPS.

***

Saat itu, pak Rudy sedang mengajar di dalam kelas. Daffa dengan santai nya masuk dan menyapa pak Rudy.

"Selamat pagi Pak Rudy yang baik hati, bapak sudah lama disini pak?" Tanya Daffa.

"Hmmm lagu lama! Jam berapa ini Daffa? Kamu gak ikut upacara kan hari ini?"

Daffa mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu masuk lewat mana?" Tanya pak Rudy lagi.

"Jalan depan pak! Tadi Daffa udah minta izin sama pak satpam, Daffa bilang habis bantu kecelakaan dulu"

"Siapa yang kecelakaan Daffa?" Pak Rudy bertanya dengan wajah sinis nya.

Daffa tidak bisa menjawab.

Pak Rudy yang sudah faham kelakuan Daffa merasa bosan mendengar bualan nya dan tidak mau berdebat lagi.

Daffa dipersilahkan duduk di bangku nya sendiri, disambut ledekan teman-teman nya seperti Aldo, Betrand dan ridho.

"Siapa yang kecelakaan Daff? Tikus? Atau kucing?" Bisik Aldo dari belakang.

"Sialan Lo!" Jawab Daffa singkat.

***

Jam istirahat hari ini digunakan oleh sepasang kekasih baru yaitu Jelita dan Kevin untuk makan bersama di kantin.

"Sayang, kamu mau makan apa sekarang?" Tiba-tiba saja Kevin sudah berada di samping tempat duduk Jelita.

"Hah? Sayang? Maksud Lo Vin?" Tanya Lolly penasaran.

Jelita dan Kevin tertawa bersamaan.

"Sorry ya Lol, gue belum kasih tau Lo, gue sama Kevin udah jadian." Jawab Jelita.

"Wah.. Lo tega banget sama gue Ta! Sama Sahabat sendiri Lo gak ngasih tau dari awal!" Cetus Lolly dengan ekspresi yang sedikit jengkel.

Jelita merangkul Lolly dan menjelaskan bahwa ia dan Kevin baru saja jadian tadi malam.

"Ya seharusnya Lo bilang dong dari semalem, Lol gue udah jadian sama Kevin! Bukan malah sekarang! Ah basi ! Gue kaya kudet banget sekarang" Lolly terus saja mengomel.

Daffa datang dari arah belakang mereka.

"Permisi... Pacaran jangan di jalan dong, ngalangin orang lewat!" Sindir Daffa.

"Eh Daffa, jalan masih muat juga! Pake nyuruh orang minggir segala!" Jawab Jelita.

"Widih... Pacar baru dibelain terus nih! Bae-bae Lo Ta! Orang baru kenal langsung maen terima-terima aja!" Ternyata Daffa menguping pembicaraan mereka bertiga. Tanpa menunggu jawaban Jelita, ia langsung pergi meninggalkan kelas disusul ketiga teman-teman nya yang ikut menertawakan.

Kevin melirik ke arah punggung Daffa yang terlihat mulai menjauh, dalam hati nya sudah bergelut dengan dendam yang ingin segera ia balaskan pada Daffa.

Daffa dan antek-anteknya pergi menuju ke kantin sekolah. diperjalanan sesekali Daffa menyapa para penggemarnya. teman-teman nya yang sudah terbiasa dengan sikap Daffa hanya tertawa sambil sesekali ikut menggoda siswi-siswi yang kecentilan itu.

"Daff, Clara tuh!" kata Aldo menunjuk ke dalam kelas XII IPA kelas Clara dan Kathrina.

Daffa hanya tersenyum dan tidak begitu tertarik menyapa pacar kedua nya.

"Daffa, gimana sih rasanya punya pacar akur semua?" celetuk Betrand.

Aldo yang terpancing mengacak-acak rambut Betrand.

"Makan nya Lo ganteng! haha.." Jawab Aldo.

lagi-lagi Daffa hanya tertawa melihat celetukan konyol teman-teman nya.

Betrand mengejar Aldo yang sering menjaili rambut ikal nya. mereka berdua saling mengejar mendahului Daffa dan Ridho untuk sampai di kantin.

"Daffa, Lo ada masalah apa sebelumnya sama Kevin? Keliatan nya Lo gak suka sama dia? Apa jangan-jangan Lo cemburu lagi, Kevin jadian sama Jelita" Ridho membuka obrolan saat mereka sampai di kantin untuk memesan makanan.

"Ish.. siapa yang cemburu, Lo kan tau gue punya pacar! Kathrina sama Clara kurang cantik apa coba!"

"Hmmm apa jangan-jangan sebelumnya Lo pernah rebutan cewek ya sama Kevin?" Tanya Aldo

"Sembarangan Lo! Selera gue sama Kevin itu beda jauh!" Jawab Daffa sedikit kesal.

"Gak usah banding-bandingin gue sama Kevin, gue jelas beda sama dia!" Lanjut Daffa.

Mendengar jawaban dari Daffa, ketiga teman nya pun saling berpandangan.

"Apa yang salah sama selera Kevin yang milih Jelita Daff? perasaan Jelita gak jelek-jelek amat, malah gue liat dia manis, cantik nya natural tanpa make up sedikitpun.. ya walaupun tetep sih lebih cantikan neng Lolly " ungkap Betrand.

"Maksud gue bukan itu! Nanti kalian juga bakal tau sendiri, kenapa gue ngomong begini.. minggir, gue laper mau makan!"


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C16
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login