Capítulo 62: Alasan Berselisih (II)

"Woy, jangan ngomongin orang di belakang, Doni!" Salah seorang teman perempuan Yudha membela. Mereka sama-sama mengejar Yudha hingga ke koridor sini tadi.

"Iya, Yudha 'kan hanya melaksanakan tugasnya sebagai ketua kelas" sahut remaja putri yang lain.

Sekumpulan remaja putra itu sama-sama tersenyum meremehkan.

"Halah, kalian sok-sokan membela Yudha. Bilang saja kalian pada naksir sama Yudha, 'kan? Dasar cewek cewek!!"

"Bukan begitu, Don! Dia memang pantas dicontoh. Yudha itu selain bertanggung jawab, dia juga berotak encer!" puji remaja putri yang lain.

"Prestasinya sempurna, rankingnya tidak pernah turun, masuk ke sekolah ini saja lewat beasiswa, meski dia berasal dari keluarga kaya!" timpal siswi lain.

"Targetnya saja menjadi sukses dan berguna bagi orang lain. Pantas saja kalau dia jadi selalu populer di kalangan cewek-cewek," imbuh remaja putri lain.