Baixar aplicativo
31.5% Re Life In Anime World / Chapter 85: 85.) Baik

Capítulo 85: 85.) Baik

Di kamar jam 10 malam

"Haruka kun"

"Maaf aku tidak mau dengar rengekan mu lagi Saki"

"Bukan ih, tapi mau minta sesuatu yang lain"

"Minta apa coba?"

"Minta peluk"

"Oh aku lupa, sini sini, mau ku beri cium sekalian?"

"Umm"

Kamipun tidur.

.

Rabu 24 Juni, jam 6 Pagi.

"Sayang bangun"

"Bangun sayang!"

"Bangun atau ku pukul junior mu"

Aku langsung bangun.

"Apa sih membangunkan ku secepat ini"

"Kamu persiapkan dulu peralatan untuk take videonya"

"Ah, benar juga kita pagi ini mau take video ya"

"Iya"

"Oke aku akan mandi dulu"

"Aku perlu menyiapkan sarapan?" tanya Saki

"Ya perlu lah, kamu ingin kita kelaparan"

"Hehe baiklah"

.

Jam 6.30

Saki siap untuk take video pertama.

Aku pasang 4 kamara, dimana dari depan, samping kanan dan kiri, lalu terakhir di drone yang ku terbangkan.

Yang ku kendalikan hanya yang di drone sebab video yang di ambil dari drone akan menajdi bagian yang akan membuat menarik videonya.

Saki berdandan cantik dengan gaun pink yang cantik, untuk riasan dia hanya menggunakan riasan ringan tapi itulah yang malah membuat kecantikannya meningkat 500%.

Konsep yang di lakukan adalah, menyanyi biasa dengan mikrofon dan standnya, namun yang menarik, nantinya akan di tonjolkan ke editing visualnya.

"Saki chan sudah siap?" teriak ku

"Sudah sayang"

"Oke dalam hitungan ketiga dari jariku kamu langsung siap ya"

"Oke"

Ku mulai  1 2 3

Musik mulai di putar dan Saki mulai memandang kamera ke depan dulu.

"Anjir senyumnya sangat manis, ingin ku lumat bibir itu" pikir ku

Saat lagunya masuk Saki lantas ikut bernyanyi.

"Eh salah file" pikir ku sebab yang di putar hanya instrumen tanpa vokal seperti yang di inginkan Saki, namun untungnya Saki tidak menghentikan videonya.

.

"Hello how are you my darling today?"

.

"When every little thing you do, i do adore"

.

"Every little thing ba ba ba ba"

"Every little thing you do, i do adore"

.

Setelah musik berhenti aku mengangkat jempol ku pertanda sukses dalam sekali take.

"Yey" ucap Saki

Aku menurunkan dronenya lalu ku datangi tiap kameranya untuk mematikan rekaman video.

Saki menghampiri ku.

"Bagus hasilnya?"tanyanya

"Bagus mungkin, tapi lihat saja nanti"

"Kamu yang mengedit Haruka kun?"

"Iya, biar ku editkan"

"Sip lah"

"Sudahlah, ayo masuk dan sarapan, kamu ganti juga bajumu itu"

"Baik jendral Haruka"

.

Jam 7.00 kami berangkat ke sekolah.

Hari rabu adalah hari tanpa ujian dan hari kesenangan untuk murid 10 5 sebab hari ini hanya ada pelajaran seni prakarya kewarganegaraan dan kimia.

3 jam pelajaran pertama berlangsung menyenangkan tanpa harus melihat tulisan.

Lalu tibalah saatnya prakarya.

"Saki chan kamu bawa kerajinannya kan?" tanya ku

"Bawa, ini di tas"

"Oke, mari kita serahkan"

"Um"

Walaupun deadline pengumpulan karya adalah tanggal 13 juli, tapi kami sebagai murid teladan ya mengumpulkan ketika sudah jadi saja, btw karya yang kami bawa ini adalah limited edition, dimana ini adalah karya pertama yang di iklankan jadi kualitasnya paling bagus berbeda dengan yang di pasar.

"Bagus, rapi, dan menarik, ku berikan nilai A+ untuk kelompok kalian karena mengumpulkan sekarang"

"Terima kasih sensei" ucap ku dan anggota kelompokku lainnya

"So easy lomon squishy" pikir ku

Untung saja kelompok lain tidak ada yang curiga, jadi amanlah.

Lalu kelompok Tamari maju, sepertinya sudah selesai juga, namun dari yang ku dengar mereka hanya dapat nilai A.

"Kamu buat kutang dari kertas?" tanya ku pada Tadakuni

"Ini armor bandan asal kamu tau"

"Tapi kelihatan seperti kutang"

"Kamu tidak mengerti seni" kata Hidenori

"Lah kamu malah buat celan dalam dari plastik sampah?" ucap ku

"Ini tas, bangsat"

"Benar Haruka kun kamu sepertinya kurang tau seni ya" ucap Ysohitake

"Astaga kamu yang paling parah bung, apa apaan ini, apa ini didlo?" tanya ku

"Ini tongkat satpam"

"Hahahaha" tawaku pada hasil kerja mereka

"Sumpah kalian ingin mengumpulkan tugas itu?" tanya ku

"Ini baik jadi tidak ada salahnya" balas Tadakuni

"Benarkah?, coba tanya ke guru" tantangan dari ku

"Oke akan kami buktikan"

Mereka bertiga maju ke depan dengan membawa karyanya untuk meminta pendapat sensei.

Beberapa menit kemudian mereka kembali tangan kosong, sepertinya karya mereka di sita.

"Apa kata sensei?" tanya ku

"Sensei tidak tau seni, dia mengatakan ini pornografi" ucap Tadakuni

"Hahahaha makanya bung jangan buat yang aneh aneh"

"Seni itu apapun, jadi itu tidak aneh" belas Hidenori

"Baik baik, lalu kalian selesaikan sendiri dulu, aku mau ke kelompok lain"

.

Di kelompoknya Chika.

"Kalian buat pemetik koto?" tanya ku

"Tentu saja, lihat indah bukan" tanya Chika sambil menunjukkan karyanya"

"Ya boleh saja sih, semoga berhasil ya"

"Tentu"

.

Di kelompok Komi san

"Buat apa kamu?" tanya ku

"Sedang buat mangkuk yang bisa di makan"

"Ah, hmmm, semoga sukses saja ucapandariku"

.

Di kelompok Ayumu sedang membuat celengan dari lembaran besi.

Kelompok Momata buat bantal tidur berisi potongan koran.

Karya paling ampas menurut ku jatuh pada trio gemblung kelas ku.

Lalu yang terbaik mungkin jatuh pada Komi san dengan mangkuk yang bisa di makan.

.

Jam 3 sore.

Hari ini latihan bersama klub atletik terakhir sebelum lomba utama.

"Haruka fokus" teriak Yamato sensei

"Pertahankan atau naikkan waktu mu, hanya itu pilihan mu"

.

Akhirnya aku menyentuh garis finish 800 meter putra dengan waktu, 1 menit 46 detik.

"Ini menjauh tapi kamu masih bisa mendapat juara pertama nasional, sensei sarankan pertahankan saja"

"Baik sensei" ucap ku

"Istirahatlah selama 15 menit, lalu kita nanti akan mulai di lompat jauh"

"Baik"

.

Para senpai atletik ku sebenarnya juga hebat hebat, contohnya Taka senpai yang bisa tembus angka 22 detik di lari 200 meter putra, lalu yang wanita lupa namanya bisa tembus 54 detik di 400 meter putri, nilai itu hanya selisih sangat sedikit dengan rekor nasional tapi sangat susah untuk di raih.

.

Setelah 15 menit aku mulai di lompat jauh.

Aku bersiap di trek munggu peluit.

Pritt

Aku berancang ancang lalu lari kencang ke titik tolakan.

Boom!

Aku melompat dengan kaki kanan sebagai tumpuan.

Aku merasa inilah tolakan yang pas, lalu berjalan di udara, terkahir dengan gaya menggantung.

Aku mendarat dengan kaki lurus dimana itu adalah pendaratan yang sempurna, aku segera berdiri lalu keluar dari kotak pasir.

Sumire sensei mulai mengukurnya.

Note : Sumire sensei mengukur, Yamato sensei yang melihat apa ada pelanggaran.

"8,32 meter" ucap Sumire sensei

"Nice, masih di angka 8 lebih" ucap Yamato sensei

"Masih mau lagi atau sudah Haruka kun?" tanya Sumire sensei

"Kurasa sudah saja sensei, aku ada klub basket hari ini"

"Apa kamu mau menemani klub lari putra 100 meter dulu?" tanya Yamato sensei

"Apa maksudmu Yamato, bukannya Haruka sudah turun di angka 800 meter?"

"Kamu belum tau Sumire, Haruka itu multi talent"

"Katakan waktu terbaiknya"

"10,9 detik"

"Kamu tidak bercanda?" tanya Sumire

"Makanya coba saja lagi"

"Haruka kun kamu harus ikut" paksa Sumire sensei

"Baik baik tapi hanya satu pertandingan ya"

"Kami sepakat"

.

"Taka pinjami Haruka alat start mu"

"Baik sumire sensei"

Taka senpai memberikannya padaku.

"Boleh ku ubah kan?"

"Ubah saja, aku mudah kok mengaturnya"

"Terima kasih kalau begitu"

"Tentu Haruka kun"

.

Aku di lintasan dengan 2 orang lainya yang turun di kelas 100 meter putra.

"Waktu mereka kurasa hanya di 11,2 dan 11,6" pikir ku

Aku manaruh alatnya setelah tadi ku set.

Lalu berdiri dulu di depannya.

Sensei sudah akan bersiap barulah aku bersiap start jongkok.

"Besiap"

"Mulai"

"Pritt"

Kami bertiga mulai lari namun akulah yang memimpin refleks utama dengan 0,25 detik.

Dengan kaki panjang ku, aku mencoba mempercepat langkat dengan daya ledak betis dan memerlebar jarak sedikit demi sedikit.

30 meter pertama keunggulan sudah terlihat lalu mulai di 50 meter aku sudah memimpin 0,2 detik lebih cepat dari yang ke dua.

Lari terus ku percepat, hingga akhinya finish di urutan pertama tanpa adanya perlawanan berarti.

"10,3?" tanya Sumire sensei

"10,31" balas Yamato sensei

"Wowww" para anggota klub atletik kaget dengan angka itu sebab itulah angka yang bisa menujukan taring di nasional

Sumire sensei juga senang namun agak bersedih juga sebab kedua murid utamanya malah menurun performnya.

Sumire sensei mendatangi mereka berdua.

"Kalian masih ada waktu hingga tanggal 12 nanti, jadi berlatihlah dan tembuslah angka 10 detik seperti Haruka"

"Baik sensei" teriak mereka berdua

.

"Mau coba juga di angka 200 meter, Haruka kun?" tawar Yamato sensei

"Tidak sensei, aku terlalu kram saat ini"

"Hahaha itu normal, apalagi kamu sudah menghabiskan makanan sel kaki mu di 800 meter tadi, lalu menghabiskan daya ledak di lompat jauh, jika ada kesempatan mari coba di kelas lain"

"Baik sensei, mungkin di lain waktu"

"Oke, sana kamu ke klub basket mu, titipan salam ku juga pada Momoharu dan temannya itu, sensei ucapkan terima kasih atas bantuannya kemarin"

"Baik sensei"

.

Aku datang di gedung olahraga, di dalam ada bulu tangkis putra, voli putri, dan basket putra saja.

"Huh sudah 1 minggu lebih aku tidak main basket" ucap ku

.

Ada pemandangan aneh di lapangan ini, aku mendatangi mereka dulu.

"Hianta kenapa kamu di sini? Lalu Kageyama dan eh semua anggota klub voli juga" ucap ku

"Kami di suruh membantu voli putri, ini menyusahkan tapi daripada tidak main voli mending pilih ini" ucap Kageyama

"Mouu maaf saja ya huh" ucap Minami sang setter putri

"Maaf senpai hanya bercanda" balas Kageyama

"Kamu tidak di kontak oleh Ukai sensi?" tanya Asahi

"Tidak" balas ku

"Ya kami yang di sini di suruh membantunya, tapi ada juga kok yang tidak di panggil, contohnya saja ummm" Asahi melihat ke belakang

"Hanya kamu ternyata hehe" ucap Asahi lagi

"-_-"

"Terserahlah aku mau ke klub basket dulu, bye kalian" ucap ku

"Bye" ucap mereka

.

Aku langsung gabung di pertandingan 4 vs 4, namun sebab kemasukan aku dan Madoka senpai jadilah 5 vs 5.

Tim ku.

Ryuhei, Yasuhata, Kaname, dan Sora

Tim musuh

Chiaki, Momoharu, Kenji, Madoka, dan Masahiro

Poin sementara menang tim musuh dengan skor 12-18.

.

"Oper padaku" teriak ku pada Kaname

Madoka melakukan overhead pass.

"Oke" ucap ku saat menerima bola

Di hadapan ku ada Masahiro.

"Kamu jarang berlatih pasti kamu kaku bukan" ucap Masahiro

"Maaf saja tapi itu hanya di mimpi mu" ucap ku lalu memberikan bonce pass pada Sora, lalu di eksekusi dari sisi kanan luar area bertahan

.

Bola masuk dengan sempurna, 3 poin untuk kami.

15-18

Tim Chiaki gantian menyerang.

Dengan pusat penyerang di Chiaki dan Kenji poin mudah di dapat, hanya dengan over head pass lalu di eksekusi lay up oleh Kenji.

15-20

Poin terus berlanjut hingga set pertama habis, poin akhir 19-23 kami masih kalah.

Note : Haruka bisa main basket tapi tetap kalah jika di bandingkan dengan atlet nasional, sebab pengalaman basket hanya di dapat dari tubuhnya sekarang bukan dari pengalaman kehidupannya yang lalu seperti halnya voli.

Nao mengumpulkan kami.

"Aku ada sedikit pengumuman mumpung Haruka kun juga di sini, kemarin aku berdiskusi dengan Satsuki sensei, dia mengatakan bahwa kita akan mendapatkan pelatih basket asli sebab klub basket mendapat penghargaan dari polisi dari kasus yang lalu, aku menyampaikan di sini ingin bertanya apa kalian menerimanya?"

"Jika wanita cantik aku mau" ucap Chiaki dengan mengangkat tangan

"Aku juga" ucap Ryuhei Masahiro dan Yasuhara

"Aku terserah, tapi yang penting dia hebat" ucap Kenji

"Kebetulan juga pelatih yang di sarankan oleh Satsuki sensei itu wanita, cantik lagi, untuk pengalamannya ia pernah bermain di divisi utama selama 4 musim, namun akhirnya harus pensiun dini di umur ke 27, lalu melanjutkan karier di bola basket menjadi pelatih" ucap Nao

"Namanya?" tanya ku

"Namanya Hana Yatsuko"

"Kamu kenal?" tanya Sora padaku

"Tidak, kurasa dia hanya pemain di klub bawah klasmen"

"Benar sekali, namun jangan lupakan dia itu bermain di divisi utama loh" ucap Nao

"Baik aku terima" ucap Chiaki

"Aku juga" Mohomaru lalu csnya aku juga setuju saja

"Baiklah, nanti akan ku katakan pada Satsuki sensei"

"Kapan pelatihnya datang?" tanya Madoka

"Jika tidak mundur tanggal, harusnya dia akan melatih pada tanggal 1 september, selepas liburan musim panas"

"Lalu dia akan melatih sampai kapan?" tanya Sora

"Dia akan melatih sampai januari atau setelah seleksi inter high di mulai, jika kita lolos kualifikasi musim dingin, kita akan tetap di latihan, jika gagal ya terpaksa dia mundur"

"Tunggu sebentar, dia mundur alasannya ada di dana atau persyaratan darinya?" tanya ku

"Persyaratan darinya sendiri, dia tidak ingin membuang waktu dengan para pemain yang tidak tau basket, jadi sebelum dia datang mari kita latih kemampuan individu kalian"

"---"

Mereka diam, namun ku lihat Sora ingin mengatakan sesuatu.

"Katakanlah Sora" ucapku pelan padanya

"Tidak usah"

"Hmm"

Ku dorong tubuhnya hingga menggelinding ke depan.

Lalu dia berdiri.

"Jangan ragu, mari kita buat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, kita pasti bisa lolos seleksi inter high, jika tidak lolos maka kita masih ada kesempatan main lagi di festival musim panas" ucap Sora menyemangati

"Kamu benar, mari kita ambil kejuaraan inter high" ucap Chiaki dengan serius

"Benar, mari kita buktikan pada pelatih yang akan datang bahwa kita bisa" ucap Kenji

"Yeah" ucap Yasuhara

Krik krik krik

"Kenapa diam bangke!"

"Hahahaha"

.

Permainan basket berlanjut ke set dua dan di akhiri dengan skor 36-45

Tim Kami merubah sedikit strategi, yang akhirnya di set ke 3 kita dapat unggul 52-51

Di set ke 4 kedua tim menjaga ketat pertahanan dan menjamkan penyerangan.

"Oper" teriak Momoharu

Mohomaru melompat lalu mecoba melakukan dunk.

Boom!

"Yosha" teriak Momoharu yang memasukkan bolanya kedalam ring

"Eh, dia sudah bisa?" tanya ku

"Sejak minggu kemarin dia sudah bisa" balas Madoka

"Sebab dia potong rambut?"

"Kurasa iya"

Poin sementara 64-70

Waktu tinggal 1 menit 20 detik, hanya tinggal 3 serangan berpotensi lagi yang bisa kami lakukan. (Setiap serangan dibatasi sebanyak 24 detik tapi jika bola memasuki zona bertahan musuh waktu akan dipercepat)

.

Boom!

Aku melempar bola, masuk 3 poin.

Tim musuh membalas dengan lay up dari kenji.

67-72

Waktu tinggal 50 detik.

Sora menyerang lagi dan masuk dengan tiga poin.

70 - 72

Madoka tujuk gigi dengan lemparan 3 poinnya.

70 - 75

Waktu tinggal 25 detik

Duet combo luar lapangan antara aku dan sora berhasil mencetak 3 poin, sora yang melemparnya dengan cepat.

73 - 75

Waktu tinggal 15 detik

Serangan terkahir dari musuh, yang dimana boleh bertahan ataupun menyerang.

"Sial, musuh bertahan sepertinya" ucap ku

Aku Kaname dan Sora mau tak mau mencoba merebut boal dulu.

Bola di mainkan oleh Kenji yang sedang berada di depanku.

"Mau merebutnya? Sini sini" ucap Kenji

Aku tetap fokus agak tidak terprovokasi.

Waktu tinggal 8 detik, Sora mendekati Kenji mencoba merebutnya namun gagal.

Kenji mengoper pada Momoharu yang ternyata sudah berlari menuju ring.

Bola di tangkap lalu melompat tinggi mencoba lay up.

73-77

"Sialan kenapa harus masuk" teriak ku

"Yosha" teriak tim musuh bahagia sebab berhasil memenangkan pertandingan

Karena waktu masih 3 detik artinya masih ada kesempatan aku menyerang (bukan kesempatan untuk menang)

"Oper aku Masahiro san"

Setelah di oper ku lempar langsung bola ke ring.

Boom!

.

Tet...

"Astaga itu tipis" ucap Kenji saat melihat bola gagal masuk ke ring

"Sial" ucap ku

"Tidak apa Haruka kun, kamu sudah baik" ucap Kaname

"Betul, aku kira tadi kita akan terbantai" kata Sora

"Sangat bagus, walaupun kalah aku masih bisa mencetak poin" ucap Yasuhara

"Um um" Masahiro

.

"Kalian sudah baik, kedua tim punya pertahan dan penyerangan masing masing yang kuat, untuk mvp kita hari ini jatuh pada Momoharu, selamat" ucap Nao

Kami tepuk tangan untuk memberikan selamat, sebab memang kurasa dialah yang layak, mulai dari pertahan yang solid hingga penyerangan yang sekarang bisa mencetak poin.

"Terima kasih terima kasih"

.

"Lalu untuk looser hari ini jatuh pada Kaname, dia terlalu kaku dan kurang bisa menyinkronkan strategi penyerangan Sora Haruka, ku harap kamu bisa meningkatkan kerja samamu Kaname kun"

"Baik"

.

"Baiklah mari langsung pendinginan dan bereskan bola dan pel lantainya"

"Baik Nao chan"

.

Jam 6.10 aku tiba di restoran.

"Halo Saki kamu di mana?"

"Aku di toko ibuku"

"Ngapain?"

"Belajar menjahit"

"Bukanya kamu sudah bisa?" tanya ku

"Itu menjahit manual, ini belajar menjahit dengan mesin"

"Oh, masih lama?"

"Jam 6.30 selesai"

"Kamu sudah makan?" tanya ku

"Sudah, jika kamu lapar makan saja di restoran dulu"

"Oke oke" balas ku

Aku datang ke dapur.

"Mau apa Haruka san?" tanya Sayu

"Mau buat makanan"

"Biar ku buatkan, kamu mau apa?"

"Eh tidak usah, paling aku hanya akan membuat mie kok" Aku sok sok menolak agar di buatkan aslinya

"Tidak apa biar ku buatkan"

"Baiklah jika kamu memaksa, tolong buatkan mi goreng yakisoba dengan toping sosis ayam dan bakso ya"

"Oke, pesananmu akan siap dalam 5 menit"

"Oke"

.

"Minimnya mau apa?" tanya Yui menawariku

"Cola kalengan saja"

"Bukannya anda di larang minum cola?" tanya Yui

"Bukan di larang tapi di suruh mengurangi, yang menyuruh pun itu Istri ku jadi aman aman saja jika ia tidak ada"

"Baiklah, kamu tunggu saja di depan atau di ruang manager Haruka san, nanti biar ku antar"

"Ku tunggu di depan jika begitu"

"Siap"

.

Di depan sangat banyak orang, tak heran sih Kyouko meminta pelayan baru.

Aku duduk di salah satu kursi dekat kasir yang kosong.

"Haruka san sudah memasan?" tanya Akira

"Sudah Akira san, kamu lanjut saja bekerja"

"Oh okelah kalau begitu"

Note : Restoran ku terdiri dari 85 meja, dimana setiap meja ada 2 kursi yang setiap kursinya bisa menampung 3 orang, lalu ada juga meja dekat kaca dengan kursi yang berjejer rapi sebanyak 24 buah, jadi jika penuh restoran mampu memampung sebanyak 544 pelanggan.

Untuk sekarang sekali shift kerja biasanya akan di isi sampai 10-13 orang namun jika penuh seperti ini akan ada tambahan 2-4 orang yang kerja lembur, barulah nanti jam 9 malam pelanggan akan mulai berkurang.

Seseorang duduk di depanku tanpa permisi.

"Anda pemilik restoran ini?" tanya seorang ibu ibu

Aku mengamati dulu siapa tau kenal.

"Warna rambut itu, kucir itu"

"Apa anda ibunya Megumi san?" tanya ku

"Benar Haruka san saya ibunya Megumi"

Aku lantas bersikap formal.

"Mau ada keperluan apa?" tanya ku

"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah menerima putri saya bekerja di sini"

"Ya, lalu?"

"Saya ingin membawa Megumi kembali ke kampung halamannya jika di perbolehkan"

"Tentu saja boleh anda ibunya bukan, tapi masalahnya apa Megumi mau? Dulu dia berkata padaku dia tidak ingin kembali sebelum berhasil"

"Dia masih remaja dan belum mengenal dunia asli yang sesungguhnya, aku tidak ingin dia sendirian di sini"

"Ya aku sih terserah Meguminya sendiri, jika dia ingin tinggal kami menerima namun jika dia setuju untuk kembali aku juga tidak bisa melarang, apa anda sudah bertanya pada Megumi?"

"Sudah, namun dia masih keras kepala mengatakan tidak ingin kembali, maka dari itu aku sebagai ibunya, aku mohon padamu Haruka san, tolong bujuk dia agar mau kembali ke rumah"

"Aku tidak bisa, maaf"

"Kenapa Haruka san?"

"Urusan pribadi keluarga aku tidak mau ikut campur, kamu ibunya bukan daripada langsung menyuruh Megumi pulang lebih baik anda berdiskusi dulu denganya, dia sudah mendaftar sekolah di sini juga, apartemen juga di sini, soal kerjaan pun sudah ku kontrak"

Ibu Megumi diam

"Dengarkan saya nyonya, putri anda sudah besar, biarkan dia mandiri, jangan khawatirkan soal pergaulannya di sini, saya bisa menjamin dia akan baik baik saja"

"Kamu bukan orang terdekat tapi bisa menjamin?"

"Ya bukan begitu juga, aku sebagai atasnya pun ikut andil dalam perlindungan karyawan, di luar kerjaan pun aku kadang membantu jadi jangan terlalu ketat padanya, lebih baik diskusikan jalan terbaik, saya yakin pula Megumi enggan meninggalkan tempat ini"

"Baik Haruka san saya akan coba"

"Tentu"

"Saya pamit undur diri, terima kasih atas obrolannya"

"Terima kasih kembali"

.

Yakisoba dan cola ku datang di antarkan oleh Yui.

"Tadi Megumi di ajak pulang oleh ibunya?"

"Benar Yui san, tapi ya keputusan akhir bukan di tangan ku melainkan di tangan Megumi sendiri, seperti halnya Sayu"

"Aku paham"

"Baguslah jika langsung paham"

.

Saat makan aku mendengar suara langkah kaki  yang sangat ku kenal, langsung saja ku sembunyikan cola ke dalam tas ku.

Saki datang dan surprise.

"Haruka kun" ucapnya dengan nada ceria

"Apa sayang?" tanya ku

Saki duduk.

"Kamu makan tanpa minum?"

"Emm sudah habis minuman ku"

"Jika sudah habis mana gelasnya biar aku isikan"

"Gelasnya menghilang"

"Eh menghilang?"

"Iya, di ambil oleh Yui tadi"

"Oh maksudnya sudah di bersihkan?"

"Umm"

"Mau ku ambilkan minum lain?" tawar Saki

"Boleh saja"

"Oke tunggu sebentar ya"

"Um"

.

Ku tengok keadaan dulu apa Saki sudah menghilang, setelah ku rasa aman aku pergi ke tempat sampah, namun untungnya aku bertemu dengan Tadakuni dan cs nya.

"Mau cola? Ini baru ku minum sedikit" tanya ku

"Kamu tidak memasukan obat obat terlarang di dalamnya kan?" tanya Hidenori

"Tidak ini hanya baru ku minum sedikit, tapi aku keburu pulang, jadi daripada di buang mending buat kalian, minum kalian hanya sisa es bukan, enak pastinya jika cola ini di masukkan ke sana"

"Gratis?" tanya Yoshitake

"Iya"

"Baiklah kami terima"

"Ini"

Note : cola yang ku minum tadi kemasan 330 ml, jadi itu besar dan bisa di minum berdua sebenarnya.

Lalu aku kembali ke meja makan ku.

"Huh aman"

.

"Haruka kun Yui jata dia memberimu cola, mana sekarang colanya!" ucap Saki tiba tiba saat duduk

"Tidak ada kok" ucap ku

"Jangan berbohong kamu ya"

"Beneran, lihat saja sekitar ku apa ada"

"Coba lihat tas mu"

Ku berikan tas ku pada Saki, setelah di cek Saki tidak menemukanya.

"Tidak ada bukan"

"Um, tapi Yui san kata kamu meminta cola saat makan"

"Ya itu tadi, tapi saat makan aku malah di beri air mineral, sebab gelasnya kotor jadinya Yui ambil lagi"

"Oh begitu rupanya"

"Iya begitu"

"Ya sudah jika begitu, kamu lanjutkan makanya, aku tunggu di mobil ya"

"Oke"

.

Saki berjalan ke depan lalu bertemu dengan trio gemblung yang akan membayar makannya.

"Saki san, Haruka hari ini baik apa ada sesuatu yanh terjadi?" tanya Tadakuni

"Baik?" tanya Saki tidak paham

"Oh, tadi dia memberi kami colanya, walaupun bekas tapi masih banyak juga, lumayan berhemat 250 yen"

"Kena kamu Haruka kun" pikir Saki

"Oh mungkin sebentar lagi ulang tahunnya jadi dia baik"

"Benarkah? Kapan memangnya?" tanya Yoshitake

"Tanggal 6 juli nanti"

"Eh sebentar lagi ya, apa di rayakan?"

"Sayangnya tidak, sudah dulu ya aku mau balik"

"Oke Saki san bye" ucap mereka bertiga

"Bye"

(Pertama bohong, kedua ingkar janji)


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C85
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login