Saat jalan berdua dengan Friska, Dika masih saja memikirkan Leony. Wanita itu masih saja terbayang-bayang di dalam pikirannya. Sampai saat ini, ia masih belum bisa melupakan Leony.
Tatapan Friska tampak mengarah pada Dika. Ia menatap sang kekasih dengan penuh selidik. Friska yakin, kalau saat ini Dika sedang memikirkan wanita itu. Ia menyenggol lengan pria itu agar tersadar.
"Dika ...," panggil Friska. "Melamun terus kamu. Lagi mikirin apa sih?"
"Ah, gak mikirin apa-apa kok, Sayang."
"Kamu bohong, Dik. Kapan sih kamu bisa jujur ke aku kayak dulu lagi?" Friska tampak bersedih karena sang kekasih telah berubah.
"Friska, aku gak bohong sama kamu. Aku tuh jujur."
Namun, Friska sama sekali tak peduli dengan jawaban Dika. Baginya, pria itu tetap berbohong, terlihat dari gestur tubuh dan tatapan mata yang tak bisa dibohongi.
"Terserah kamu aja, Dik," ucap Friska.