Ibu Yola saat ini sudah berada di luar rumah bersama sahabatnya untuk menemui pak polisi yang sedari tadi menunggui di depan rumahnya. Beliau melupakan Yelin dan tak mencari Yelin sedikit pun, rasanya bingung dan seperti tertumpu beban berat di kepalanya, malahan sekarang ibu Yola langsung mencekal salah satu tangan di antara 3 polisi itu dengan cekalan yang erat ketika sudah semakin mendekat dengan para polisi itu. Tak sabar untuk mendengarkan berita secara tuntas. Hatinya sudah ditata dengan sekuat baja. Selamat ada kabar baik setelahnya.
"Pak, apa benar kalau su—suami saya kecelakaan? Apa Bapak tidak salah? Memang siapa nama suami saya? Coba saya mau melihat semua bukti yang terkumpul!" Tangan ibu Yola yang satunya, tidak mencekal tangan polisi itu pun disodorkannya, berniat untuk meminta barang bukti tentang suaminya, ia sungguh tak percaya dengan para polisi itu, takutnya polisi itu mengarang dengan bebasnya.