Baixar aplicativo
100% 2023 / Chapter 2: Foto studio

Capítulo 2: Foto studio

"Bocil,"

"Apaan sih jo!"

"Pendek mah pendek aja kali"

"Nih rasain tuh!" kata Cecil jengkel sembari mengarahkan Selang air yang sedang dipegangnya kepada Jojo. "Lagi asyik nyiram juga, masih aja digangguin" batin Cecil.

"Oh, lo mau main basah-basahan ya sama gue?" goda Jojo dengan senyum misterius nya.

"Apaan sih! Lewat mah lewat aja kali! Gausah pake acara ledekin orang" sinis Cecil.

Jojo merebut selang air yang sedang dipegang Cecil saat ia sedang lengah. Dan terjadilah siram menyiram, rebut merebut selang air.

Jojo basah kuyup, begitupun Cecil. Mereka saling menatap dan tertawa bersamaan.

2023

Drrttt...Drrttt...

"Halo Jo?" kata Cecil sembari menempelkan handphonenya ditelinga.

"Cil, ini gue Vina" Ujar sang penelpon disebrang sana.

Cecil terhentak, "Bego! Kenapa gak liat nama penelponnya dulu!" batinnya.

"Halooo, lo masih disitu kan Cil? Lo lagi mikirin kak Jojo ya? Tuhkan lo juga suka ya? Emang, pesonanya tuh gak bisa dilupain"

"Ssstt, berisik tau!" Kata Cecil sebal.

"Dih ngambek! Besok aja ah gue nanya nya, bye!" Vina memutus telpon sepihak.

Cecil termenung, bisa-bisa nya ia mengingat masa lalu. Sungguh menyebalkan, setelah sekian lama kenapa harus muncul lagi. Padahal ia sudah tenang tak ada yang menjahili.

Tapi, ada rasa rindu juga disana. Rindu melihat tingkah Jojo yang membuat pipi nya memerah, rindu kala Jojo memanggilnya dengan panggilan khusus.

Delapan tahun ia memendam perasaan itu, akan kah sekarang waktu yang tepat untuknya mengungkapkan semua?

Dulu, ia terlalu takut mengungkapkannya, takut jika sewaktu-waktu Jojo meninggalkannya. Takut, Jojo berubah pada nya. Takut, karena perbedaan usia mereka.

"Ah, gue mikir apaan sih! Fokus kuliah dulu Cil" kata nya pada diri sendiri.

2023

Hari ini Mata kuliah Cecil dimulai pada siang hari semuanya. Ia tak mengetahuinya, jadi ia memilih untuk ke perpustakaan daripada luntang lantung gak jelas. Mau pulang pun, ia malas.

"Serius amat, kaya cinta gue ke lo" ujar Jojo yang selalu tiba-tiba muncul.

"Apaan sih jo!" sahut Cecil malas. "Apaan sih, bikin baper aja!" batinnya.

"Kangen banget gue denger lo ngomong, Apaan sih jo!" Kata Jojo sembari memeragakan gaya bicara Cecil.

"Gak jelas!" Cecil bergeser malas, menjauhi Jojo.

"Gue juga udah gemes banget pengen nyubit pipi lo yang tembem ini. Gak berubah ya ternyata, masih tembem!" ujar Jojo bergeser mendekati Cecil sembari mencubit gemas kedua pipi Cecil tanpa permisi.

"Jo! Sakit tau!" kata Cecil sebal sekaligus senang. Karena, Jojo tidak berubah padanya.

"Lo gak kangen gue apa!" rengek Jojo sembari bersender dibahu Cecil.

"Jo! " desis Cecil sembari menggeserkan badannya. Jojo yang tidak tahu, hampir tersungkur ke belakang, jika saja ia tak sigap.

"Apa?" kata Jojo sembari bergeser lagi mendekati Cecil.

"Itu, liat belakang kita" desis Cecil sembari mengarahkan pandangannya ke belakang.

Jojo melihat ke arah belakang dan... "Hai sayang, kamu kenapa berdua-duaan sama maba ini?" tanya Poppy sembari melirik sinis Cecil.

Cecil yang merasa dilirik dengan sinis, ingin sekali mengomel dihadapan Poppy. Tapi, ia harus menahannya. Bagaimanapun juga, Poppy adalah seniornya.

"Gak tenang banget sih idup gue" batin Jojo

"Gue duluan" kata Cecil sembari membereskan buku-bukunya. Ia tak mau terlibat dalam hal apapun yang menyangkut dengan Poppy yang menurutnya menyeramkan tersebut.

"Cil, jangan pergi!" desis Jojo dengan nada memohon. Tapi, Cecil tak menghiraukannya. Ia cepat-cepat pergi dari hadapan Poppy dan Jojo.

"Hm, Poppy? Mau makan bareng gue gak?" tanya Jojo akward.

"Mau banget!" jawab Poppy antusias sembari merangkul tangan Jojo.

"Nah, kalo mau lo ke kantin duluan gih. Pesen makanan dulu, nanti gue nyusul. Soalnya ada tugas yang harus gue selesein dulu" ujar Jojo berusaha tenang.

"Gak bohong kaya waktu itu kan?" tanya Poppy memastikan.

Jojo menggeleng, Poppy yang mudah dibohongi pun pergi dari hadapan Jojo. Ia buru-buru ke kantin sesuai apa yang diminta Jojo.

"Gak enak nya jadi orang ganteng tuh gini" gumam Jojo lega.

Tanpa sengaja, handphone Cecil tertinggal dimeja perpustakaan yang tadi Cecil tempati. Jojo yang melihatnya, tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia mengambilnya dan pergi dari perpustakaan.

2023

Mata kuliah Cecil sudah usai, jarum jam

menunjuk ke angka 4, yang artinya hari sudah sore. Ia memasukan buku-buku ke dalam totebag nya.

Dosen mata kuliah terakhir, pamit keluar lebih dulu.

"Yaampun Cil, Pak Nanda ganteng banget ya, mana masih muda terus ramah lagi. Gak kaya dosen-dosen biasanya" Kata Vina dengan raut wajah berbinar-binar.

"Biasa aja kali vin, segitunya deh. Kaya baru liat cowok ganteng aja" Ujar Cecil terkekeh dengan tingkah teman baru nya itu.

"Tapi emang dia terkenal banget dikalangan mahasiswi Cil. Ananda Galih Satria, wah sesuai sama namanya, cakep bener" jelas Vina tak mau kalah.

"Iya serah lo aja deh, gue duluan ya" pamit Cecil sembari beranjak dari kursinya.

Sementara itu diluar kelas Cecil, Jojo sudah berdiri dengan bahu yang disenderkan didinding, dan tangan yang disilangkan didada.

Mahasiswi yang keluar dari kelas menatap Jojo dengan penuh kagum. Sebagian ada mengajak kenalan, meminta foto bareng, bahkan meminta no hp.

Cecil yang keluar dan melihat Jojo sedang dikerubungi perempuan, terkejut dan tak percaya.

"Mata mereka kelilipan atau kenapa sih? Masa gak bisa bedain yang ganteng sama yang jelek" batin Cecil.

"Cil, keluar juga lo!" Seru Jojo sambil berusaha keluar dari kerumunan mahasiswi yang mengerumuninya.

Mahasiswi yang mengerumuni Jojo, semua menoleh pada Cecil dengan tatapan heran.

"Ih, apaan sih!" Cecil mempercepat jalannya, berusaha menghindari Jojo. Ia tak mau jadi musuh para mahasiswi disini, gara-gara ia kenal dengan senior yang cukup terkenal padahal ia maba disini.

"Cil, Hp lo ada digue" teriak Jojo sembari berlari kecil mengejar Cecil.

Cecil menoleh, ia memberi kode pada Jojo agar menemuinya dihalaman kampus.

"Oke sayang" teriak Jojo penuh semangat.

Cecil yang mendengarnya, semakin mempercepat jalannya. Apa-apaan Jojo ini, ia kan maba, apa kata orang-orang jika seorang maba sudah akrab dengan senior yang cukup terbilang famous dikalangan mahasiswi. Cecil cemas sekaligus kesal.

Sementara mahasiswa-mahasiswi yang mendengarnya tak percaya dengan perkataan Jojo. Pasalnya Jojo tidak pernah berpacaran dan memanggil sayang pada perempuan selama ia berkuliah dikampus ini.

"Aduh" Cecil menabrak dada Bidang seorang laki-laki, yang ternyata adalah Pak Nanda.

"Kamu, gak apa-apa Cil?" tanya Pak Nanda sedikit membungkukan badan.

Cecil yang tertunduk dan mendengar suara pak Nanda, kaget bukan kepalang. Pasalnya ia telah menabrak Pak Nanda, dosennya.

"Mampus" Batin Cecil.

"Bapak, saya minta maaf. Saya benar-benar minta maaf, saya tidak sengaja" ucap Cecil masih tertunduk.

Ia cemas, sekaligus malu. Baru bertemu sudah membuat image buruk di mata pak Nanda. Nanda yang melihat kegelisahan Cecil terkekeh.

"Hei, santai aja kali! Umur kamu 23 kan? Umur saya 25, kita gak beda jauh kok" ucap Nanda dengan santai.

Cecil yang mendengarnya, dibuat tak percaya.

Jojo yang merasa Cecil tak ada di belakangnya, segera menyusul Cecil yang entah berhenti dimana.

"Cil lagi ngapain lo?" tanya Jojo yang baru saja datang.

"Kamu mau pulang ya? Hati-hati ya, lain kali lihatnya ke depan" kata Nanda sembari mengerlikan sebelah matanya, lalu pergi meninggalkan Cecil yang masih terpatung, dan Jojo yang menatap curiga.

"Cil, lo ada hubungan apa sama Pak Nanda?" tanya Jojo dengan nada posesif.

"Apaan sih! Gak ada hubungan apa-apa. Ah uda ah, bye!" kata Cecil sebal lalu beranjak dari tempatnya berdiri meninggalkan Jojo.

"Awas aja lo, kalo sampai ada hubungan! Gue gak akan maafin lo!" teriak Jojo sambil berlari mengejar Cecil yang sudah jauh didepan.

"Apaan sih si Jojo, emang gue siapa nya dia coba, pake acara ngelarang segala!" gerutu Cecil dalam hati.

2023

Cecil dan Jojo pulang bersama, tapi Jojo tidak mengantarnya ke rumah, melainkan ke sebuah studio foto didekat kampus.

Jojo memarkirkan motor matic nya di halaman parkir studio foto tersebut, lalu beranjak dan di susul oleh Cecil.

Cecil tentu saja bingung, untuk apa Jojo membawa dirinya ke sini, studio foto.

"Ayo!" ajak Jojo sembari meraih tangan Cecil.

Cecil menurut tanpa perlawanan, ia mengikuti Jojo memasuki studio foto. Ia membiarkan Jojo menjelaskan tujuannya mengajak ke tempat ini, nanti saat didalam.

"Mas, paket berdua ya!" seru Jojo pada kasir, mengacungkan tangannya dengan jari yang membentuk huruf V.

"Cil, lo mau danda dulu atau nggak?" tanya Jojo yang kini beralih pada Cecil.

"Hah?" Jadi kita foto berdua?" tanya Cecil yang masih tak mengerti dan kebingungan.

"Iyalah, lo ga denger tadi gue pesen paket berdua?" kata Jojo sembari mencubit gemas pipi Cecil.

"Tapi..."

Bersambung


next chapter
Load failed, please RETRY

Novo capítulo em breve Escreva uma avaliação

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login