Baixar aplicativo
32.14% Everyday life of Black Fox [Indonesia] / Chapter 9: I Am Cat!!!

Capítulo 9: I Am Cat!!!

(A/N : entahlah, Author pengen aja nulis pov, hehehe~)

-----Morgana's Pov-----

Aku adalah seekor kucing hitam dengan hanya bagian mulut dan ujung kakiku saja yang berwarna putih, saat aku sedang mencari makan, sekelompok manusia datang, mengangkatku lalu menguburku ditanah,

"Nya? *Apa yang mau kalian lakukan?*"

Awalnya kupikir mereka ingin mengajakku bermain tapi aku bingung permainan apa yang mengharuskan mereka untuk menguburku,

"Hahaha~ kita lihat siapa yang paling hebat bidikannya!!"

"Aku akan memberimu 1000 yen jika bisa langsung membuat kucing itu mati dalam sekali lemparan~"

"Uwooohhh!!! aku tidak tahu ini ada hadiahnya!!! aku duluan!!!"

mereka lalu mulai mengambil batu dan melemparnya kearahku,

"NYA!!! *Kenapa kalian sangat jahat padaku!!!*"

Melihat batu yang hampir mengenai kepalaku, aku gemetar ketakutan, berpikir aku akan mati disini,

"Woi."

"Siapa kau sialan?"

"Apa dia pemilik kucing ini?"

"Hmph! aku tak peduli! itu salahnya karena tidak menjaga kucingnya dengan baik, kucing yang ada diluar itu merusak pemandangan sekitar karena mengacak acak tempat sampah, kita hanya membantu orang lain dengan melenyapkan hama ini, hei lihatlah! aku yang akan memenangkan @-$@%@%"

manusia yang banyak bicara itu terbang terkena pukulan manusia berambut putih,

"Aku tidak suka banyak bicara jadi aku akan menunjukan pada kalian cara berkomunikasi dengan tanganku, bagaimana?"

"Sialan kau!!!"

"Jan*&+!!!"

'Keren.... dia terlihat seperti kucing besar yang kulihat di acara tv manusia!!!'

melihat manusia yang ingin menjahatiku terbaring ditanah seperti sampah aku merasa tersentuh.

manusia berambut putih itu berdiri sendirian ditengah tengah mereka seakan dia telah mengalahkan musuhnya yang terakhir dan juga kesepian karena tidak ada lagi musuh yang bisa melawannya.

"NYAAA!!! *Sensei!!!*"

Aku memutuskan untuk berguru pada manusia berambut putih ini.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

-----LèBlanc Cafe-----

Aku membuat kesalahan, nya.

aku menambahkan *nya* pada akhir kalimatku karena itu penting.

Sepertinya waktu itu aku terlalu terpesona dengan manusia berambut putih, aku tidak menyadari bagaimana manusia yang ingin membalas perbuatannya lari hanya dengan beberapa kalimat dari manusia yang menggunakan topi fedora warna putih.

Namanya Sojiro Sakura, dan sepertinya manusia berambut putih yang menyelamatkanku, Himura Kazune, lebih lemah dari Sojiro.

karena sejak tinggal ditempat ini dia tidak pernah membantah perintah Sojiro dan walaupun dia beberapa kali menolak mematuhinya, Sojiro akan menarik telinganya dan membuatnya minta ampun.

'Aku akan berguru pada Sojiro!!!'

Aku tahu ini memalukan setelah aku berteriak "Sensei!!!" pada Kazune, tapi mau bagaimana lagi? aku tidak menyangka ternyata dia lebih lemah dari Sojiro, tentu saja, aku akan berguru pada yang lebih kuat!!!

tapi tenang saja, aku tidak akan melupakan budimu Kazune, jadi mulai sekarang aku akan memanggilnya Aniki!

Pagi ini aku terbangun setelah tidur malamku yang sangat nyaman setelah makan kare buatan Sojiro dan melihat Sojiro menyiksa Kazune tadi malam.

"Nyao~ *Pagi yang sangat indah~*"

Aku berjalan kekamar Kazune, Aku mendapatinya tengah menangis,

'Sepertinya aku akan kembali nanti...'

Sebagai kucing laki laki sejati, aku tahu kalau ada beberapa hal yang akan membuat pria menangis,

'Sepertinya karena Sojiro lupa memasak kare untuknya'

mengingat Kazune yang selalu makan benda hitam bulat yang dia sebut kentang dan juga ikan yang sangat hitam, aku bisa mengerti kenapa dia ingin menangis, bahkan aku yang seorang kucing juga akan menangis jika disuruh makan benda hitam yang seperti inkarnasi kutukan itu.

"Kazune! ini sudah siang! cepatlah bangun atau aku aka-"

melihat gadis dengan rambut oranye tiba tiba masuk dan pergi kekamar Kazune, aku hanya bisa melihatnya dengan kesal karena sejak pertama dia dan Kazune bertemu, dia selalu menatap Kazune dengan tatapan tidak suka, melihat manusia yang menyelamatkanku ditatap seperti itu, tentu saja, aku tidak suka, jadi tiap gadis ini mencoba menyentuhku, aku akan menampar tangannya sambil menggeram untuk menakutinya.

Yang membuatku makin tidak menyukainya adalah dia selalu menjahili Kazune,

'Jika kau tidak menyukai seseorang kau akan mengatakannya langsung, bukan menggunakan banyak tipuan untuk menganggunya itu adalah cara makhluk yang lemah.'

Aku jadi ingat saat seekor tikus yang menipuku dengan cara pura pura mati.

aku adalah kucing terhormat!!! aku hanya akan makan hasil buruanku bukan bangkai!!! melihat tikus itu tiba tiba berhenti bergerak, aku pikir dia mati kelelahan karena aku terus mengejarnya, aku menghormatinya yang berusaha untuk bertahan hidup bahkan sampai titik darah penghabisan jadi aku memutuskan untuk meninggalkannya dan membiarkannya mati dengan mayat yang utuh, namun ketika aku berbalik untuk memberinya hormat untuk yang terakhir kalinya, dia menghilang, meninggalkan diriku yang kelelahan dan kelaparan.

mulai saat itu, aku tak peduli walaupun itu bangkai, jika itu belum membusuk aku akan memakannya!!! saat aku bertemu dengan tikus yang menipuku saat itu, aku membalas dendam dengan mempermainkannya sebelum memakannya!!! harus kuakui rasanya benar benar luar biasa, apalagi saat melihat matanya yang tidak menyangka kalau aku akan tetap memakannya walau dia sudah pura pura mati itu membuatku sangat puas!!!

dan gadis yang tengah menuju kamar Kazune saat ini mengingatkanku pada tikus itu, aku harap Kazune memberinya pelajaran.

tiba tiba aku melihat gadis itu berlari keluar dari kamar Kazune diikuti Kazune yang mengejarnya, melihat itu aku tersenyum dan menganggukan kepalaku dengan puas,

'Sepertinya aku tidak perlu mengajari Aniki tentang seni balas dendam'

Setelah itu Kazune kembali dengan wanita lain,

'Apa saat ini sedang musim kawinnya manusia?'

Aku bertanya tanya tentang itu sambil melihat Kazune bercakap cakap dengan wanita itu dan sepertinya aku salah karena tak selang beberapa lama Kazune menarik wanita itu dan mengusirnya dari cafe,

'Sepertinya wanita itu tidak memenuhi syarat untuk kawin dengan Aniki'

menganggukan kepala, aku memutuskan untuk mencontoh Kazune dan tidak kawin dengan sembarang kucing betina kalau itu tidak memenuhi kriteriaku.

Setelah itu Kazune duduk disofa, perutku mulai lapar jadi aku mulai mengeong padanya, tapi dia sepertinya memikirkan sesuatu dan tidak memedulikanku.

lalu tiba tiba ada sesuatu muncul didepan Kazune, aku kaget dan lari kebelakang meja bar,

'Apa itu??'

aku sedikit takut melihat sesuatu tiba tiba muncul seperti itu, ini pertama kalinya dalam hidupku melihat peristiwa seperti itu.

lalu Kazune dengan wajah yang sangat antusias melepaskan pakaiannya dan mencoba benda itu dan mulai berpose, tidak mengerti kenapa dia melakukan berbagai macam pose dengan pakaian itu, aku hanya bisa melihatnya dengan penasaran sambil menahan lapar.

setelah itu Kazune pergi kekamarnya dan berdiri didepan cermin, dia mengatakan sesuatu tapi aku tidak bisa mendengarnya, sepertinya itu sesuatu yang memalukan karena aku dapat melihat wajahnya yang mulai memerah.

tiba tiba baju yang dikenakan Kazune menghilang, kali ini aku tidak sembunyi dan mulai penasaran bagaimana dia bisa melakukan itu, aku berputar putar ditempat yang Kazune datangi, berpikir dia menyembunyikan baju itu disuatu tempat.

Perutku kembali berbunyi, aku menghentikan pencarianku dan melihat ke arah Kazune, dia sedang berbaring ditempat tidurnya, aku melihatnya mulai menutup mata berpikir dia akan tertidur, aku mulai marah karena dia tidak mengingat jam makanku,

'Tidak bisa dimaafkan, nya.'

aku lalu berlari dan melompat kekasurnya, mendarat tepat diwajahnya,

"Nyaaa!!! *Beri aku makan!!!*"

"Morgana..."

Kazune lalu mengangkatku sambil memandangiku,

"Apakah kau lapar Morgana~"

melihatnya menggodaku, aku ingin menampar wajahnya tapi aku tidak bisa,

"NYAAA!!! *berhenti menggodaku!!! beri aku makan!!!*"

dia lalu tertawa dan meminta maaf padaku lalu mulai mencari makanan dan dia menemukan bento yang sepertinya dijatuhkan oleh gadis berambut oranye tadi.

"Ini sedikit berantakan tapi sepertinya tidak apa apa karena tidak keluar dari kotaknya, kita bagi dua, ok?"

"Nya. *Y.*"

menjawab dengan singkat, Kazune lalu turun kebawah dan mengambil dua piring untuk membagi dua bento itu.

'Aku akan membalasmu karena mengabaikanku, nya.'

aku lalu menerjang makanan yang belum selesai dibagi oleh Kazune.

"Morgana!! tidak sopan merampas makanan seperti itu!!!"

Kazune memarahiku tapi aku tidak peduli, ini semua kesalahannya karena terus mengabaikanku,

'panas...'

'PANAS!!!!!'

"NYAAAOO!!! *LIDAAAHKUUU!!!*"

"Morgana?! ada apa denganmu???"

Aku berguling guling diatas meja sambil terus mengusap mulutku, tidak mwngindahkan perkataan Kazune, hanya satu yang ada dalam pikiranku,

'Aniki ingin membunuhku!!!'

tapi setelah itu Kazune mencicipi makanan yang membuat lidahku sakit, aku merasa bersalah karena telah menuduhnya, aku teringat gadis dengan rambut oranye yang sering menjahili Kazune sepertinya dia yang membawakan bento ini.

"FUTAAABAAAA!!!!!"

Kazune meneriakkan nama gadis itu,

'Aku akan membalas ini semua gadis tikus!!!'

setelah itu Kazune menggendongku dan bergegas meninggalkan cafe untuk mencari pertolongan untukku,

'aku akan mempertimbangkan untuk menaikkan levelmu dari 'Aniki' menjadi 'Goshujin-sama' '


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Xionsama23 Xionsama23

walaupun udah nahan rasa pengen bikin pov, Author ternyata ga tahan juga...

Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C9
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login