Capítulo 35: Apa Yang Kulakukan?
Tunggu? jadi, sekarang hanya tersisa aku sendiri???
Yahh, seperti itu Yoru, Yori dan Ying Tong pingsan melawan satu orang. memang anak rekomendasi dari keluarga Gholim pastinya kuat dan tak bisa diremehkan.
"Jadi apakah kamu masih tidak mau keluar?"
Di Feng mengarahkan ujung pedangnya ke tempat aku bersembunyi, sepertinya aku sudah ketahuan...
Aku terpaksa keluar. sambil membawa pedangku aku berdiri didepannya. hawa menegangkan terasa.
"Jadi? kamu adalah anggota tambahan yang dibawa si lemah ini? Kudengar kamu adalah rekomendasi keluarga Vendentta. tentunya aku akan melayanimu dengan baik sekarang."
Saat aku mendengarnya, aku hanya bisa berkeringat dan tidak menjawab. aku bersiap memasang kuda-kuda bertahan ku. sesuai dugaan sekarang dia yang menyerang duluan. dia langsung mengarahkannya ke arah jantungku, jika ini menggunakan pedang asli berarti dia sedang serius ingin membunuhku. dengan cepat aku langsung mengubah arah serangannya keatas dan aku langsung melompat mundur kebelakang, menjaga jarak darinya.
"Lumayan" Di Feng berkata dengan lembut.
Dia lalu mengambil pedang milik Yoru ditangannya satu lagi... Ehh? dia bermaksud untuk menggunakan 2 pedang sekaligus? dia melempar pedang yang barusan dia ambil keatas lalu maju menerobos kearahku. aku tidak bisa melupakan fokusku pada pedang yang sedang terbang itu karena. bisa saja dia mengambilnya saat aku menahan satu pedang ditangannya. jadi aku memutuskan untuk bergerak lebih mundur sedikit. dia langsung mengarahkan pedangnya ke dada ku lagi. seperti sebelumnya aku membelokkan arah serangannya, namun pedang yang dia lempar diatas kini berada tepat di depanku. degan tangannya yang satu lagi dia mengambilnya dan mendorongnya ke perutku. beruntung, aku berhasil mengelak namun tak mau membuatku beristirahat dan berpikir dia langsung memutar tubuhnya dan menyerang. aku terus terdesak mundur. dia kuat.
Sampai akhirnya, aku terdorong ke sebuah pohon. disana aku langsung berubah arah. membuat Di Feng menyayat pohon itu. dia lalu kembali menuju ku kali ini dia melempar pedangnya langsung kearah ku, aku lalu menangkisnya dan pedangnya jatuh ke tanah, tapi karena menangkisnya aku tidak bisa bersiap untuk serangan berikutnya. dia langsung mengarahkannya ke kakiku. dan dia mengenai nya
Uggghhhhh, itu menyakitkan. dia serius. sekarang cara jalanku menjadi sedikit pincang. dia lalu menendangku sehingga aku terlempar kebelakang. lalu dengan cepat aku berdiri. beruntung disampingku aku melihat pedang Ying Tong, jadi aku akan meminjamnya sebentar. sekarang berubah menjadi pertarungan 2 pedang. baiklah mari berpikirb sebentar. dia terus menerus melempar pedang di tangan kanannya. sepertinya dia adalah seorang kidal. jadi sekarang aku akan mengincar tangan kirinya terlebih dahulu. mari kita mulai. aku lalu berlari kedepan walaupun agak kesulitan. aku melompat terlebih dahulu menyerang nya dengan pedang di tangan kiri. dia menahannya, lalu dengan cepat, aku langsung mengayunkan pedang ditangan kanan ku ke tangannya. dia menahannya menggunakan pedangnya lalu aku melepaskan serangan di pedang tangan kanannya dan mengayunkan nya kebawah pedang ditangan kananku. aku mendorong nya keatas dengan sekuat tenaga sehingga kedua pedang milik Di Feng terpantul keatas. sekarang pertahanannya terbuka lebar. dengan kaki ku aku menendang salah satu kaki nya. dia kehilangan keseimbangan namun berhasil menopang nya dengan pedang nya sekarang aku dengan cepat memutar pedangku sehingga mengenai perutnya. tak ingin melewatkan kesempatan aku ingin mengakhirinya di bagian ini, namun, aku melupakan tangan kanan Di Feng untuk sesaat. dia langsung menggunakan bagian tumpul pedangnya dan mengenai kepala ku. tiba tiba saja semua pandanganku menjadi gelap. "sebenarnya apa yang terjadi?" sesaat aku berpikir seperti itu. pandanganku kabur. kulihat Di Feng didepanku dia terus menerus menendang aku. kurasa aku hampir mencapai batasku. tiba tiba aku mendengar suara.
"Kamuu!!! ini belum selesai !"
itu Ying Tong. dia mengambil pedang milik Yori dan berlari kearah Di Feng. lalu mereka bertarung lagi. Ying Tong ditangan satunya lagi memegang segenggam pasir. dia melemparnya ke arah Di Feng. namun Di Feng terlebih dahulu mengenainya dengan pedangnya. kali ini Ying Tong beneran pingsan. namun, pasir tersebut membuat penglihatannya terganggu beberapa saat. aku langsung berdiri dan dengan tanganku aku meninju bagian belakang tubuhnya. dia langsung terjatuh, tapi tanganku juga kesakitan. lalu aku mengambil pedangnya dan memukulnya tepat dilehernya. dia pingsan.
Huff. semua ini berkat Ying Tong. jika dia tidak melempar pasir kearahnya mungkin kami sudah kalah. pada akhirnya, kami semua pingsan, yang kuingat terakhir adalah para Profesor mendatangi kami dengan beberapa orang sambil membawa tandu.
Pagi besoknya saat ku bangun. aku melihat semuanya disini di ruang perawatan Sapphire. aku yang pertama bangun diikuti dengan orang lain. kami semua akhirnya terbangun. dan Profesor kemarin datang untuk mengumumkan jika tim Ying Tong menang. semuanya bahagia terutama Ying Tong. Yoru dan Yori mereka sampai melompat lompat dikasur mereka. Ying Tong hanya melihatku dan berterima kasih padaku.
Setelah profesor pergi. datanglah beberapa murid lainnya. Mereka memasuki ruangan ini dengan penuh percaya diri. didepan terlihat 5 orang yang memimpin mereka. Ying Tong berkata jika mereka adalah anggota keluarga Gholim dan dibelakang mereka merupakan pengikut dan anak rekomendasi keluarga mereka. mereka semua langsung mendatangi Di Feng dan berkata.
"Kamu.... sampah... tidak berguna... aku sendiri tidak tau kenapa ayah kami memberikan surat rekomendasi padamu. dasar tidak berguna. mulai hari ini surat rekomendasi mu akan kami tarik. silahkan pergi dari sini. kamu selamanya akan menjadi tidak berguna"
Mereka berkata bergitu pada Di Feng. dengan kejam. surat rekomendasi dia ditarik. keluarga Gholim ini pastinya bukanlah orang yang baik. saat mereka pergi pun, mereka menatapku seperti tatapan yang merendahkan.
Seketika.... suasana ruangan berubah. Di Feng tidak mengeluarkan sepatah kata pun...
Status de energia semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Pedra de
Poder