Sedari tadi, mobil yang dibawa oleh Sekretaris Niko memang masih berdiam di parkiran perusahaan karena Adisty dan Sekretaris Niko masih berbincang. Namun, Adisty dan Sekretaris Niko tidak menyangka jika Arseno akan kembali ke mobil mereka.
'Sial, kenapa harus ketahuan begini. Kan jadi malu kalau orang-orang tau jika aku lebih agresif dibandingkan Mas Niko,' batin Adisty.
"Ya baiklah, Tuan. Kami permisi pergi dahulu."
"Silahkan."
Sekretaris Niko langsung melajukan mobilnya meninggalkan parkiran perusahaan. Sementara Adisty tengah terdiam menahan malu kepada Tuan Arseno.
"Kau tidak apa-apa?"
"Bagaimana bisa tidak apa-apa, Mas. Aku malu sekali."
"Tidak apa-apa. Yang tahu mungkin hanya Nona Jingga. Selebihnya aku bisa pastikan tidak ada yang tahu."
"Tetap saja, malu."
"Untuk apa malu? Mereka juga sering bermesraan di depanku."
"Hm, iya juga. Di depanku juga seperti itu."
"Tenanglah sayang."
Sekretaris Niko tersenyum kecil kepada Adisty.