Capítulo 221: MEMBUTUHKAN KESEMPURNAAN

Ada saat-saat ketika Varsa membenci kenyataan bahwa melihat wajah seorang pria seperti ini, dengan air mata berlinang, terpelintir karena ketidaknyamanan, membuatnya begitu terangsang, tetapi sekarang tidak lagi. Kadang-kadang dia bahkan menambahkan air maninya ke kumpulan cairan di pipi pasangannya. Itu adalah sesuatu yang sudah lama ada di dalam dirinya, sejak kecil ketika dia mengalami sensasi aneh di selangkangan dan dadanya setiap kali dia memegang teman dan menggelitiknya sampai dia menangis.

Ini bukan tentang benar-benar menyakiti seseorang, tidak peduli berapa banyak dia ingin membuat kekasih berputar dan berteriak dengan tidak nyaman, dan mengingat pengalaman Jaka, dia tidak bisa hanya mengandalkan kata-kata aman.

"Apakah kamu ingat kamu bisa mengakhiri ini saat kamu mengatakan 'merah'? Kalau tidak mau melanjutkan, katakan saja," bisik Varsa sambil mengusap air mata dari tulang pipi Jaka.