Yervant mengerang frustasi saat ia masih belum mendapatkan jawaban dari Qarsy yang lebih memilih diam tertunduk. Yervant ikut menundukkan pelanya dengan kedua tangannya yang menjadi penopang kepalanya.
Diam sejenak untuk meredamkan sedikit kekesalannya pada Qarsy. "Apa susahnya untuk menjawab bahwa kau tidak menyukaiku? Tidak perlu gantung perasaan ini yang terlalu mengharapkan balasan darimu." Katanya menutup matanya.
"Kau tahu, bahkan setiap malam aku selalu memikirkan segalanya. Memikirkan masa depanku. Memikirkan seseorang yang belum dapat memastikan perasaannya untuk menjadimsalah satu orang yang akan menciptakan sebuah kisah bersama-sama." Yervant kembali diam saat mendengar isakan dari Qarsy yang duduk di sampingnya.