Terdengar suara Rian yang canggung di ujung teleponnya "Uhmm ya, bagaimana ini, apakah aku harus memberimu ucapan selamat?" Tidak ada balasan "Ya, ini sudah sangat lama dari mana datangnya kakak mu ini? Apakah dia bisa di percaya?" Kali ini suara Rian berubah serius.
"Dia baik. Dia membawa ku oleh-oleh. Dia bilang sebelum nya tidak tahu tentangku, jadi dia tidak mempersiapkan hadiah pertemuan pertama, tapi aku merasa dia baik. Kalau tidak baik mana mungkin Elise membawanya pulang, dan lagi dia juga telah menolong Elise waktu itu. Kalau tidak ada dia mungkin aku tidak akan memiliki adik sekarang. Selain itu dia juga memiliki ibu dan ketika aku mendengar mereka bicara di telepon mereka sepertinya sangat dekat, aku merasa sedikit cemburu! Seandainya aku masih memiliki ibu? Seandainya ibu yang membesarkan ku seperti itu?"