Daniel merengut mengeluarkan ponselnya dan melotot pada Wahyu. Sia-sia dia menangis tadi karena terlalu bahagia, dipikir laki-laki itu adalah Arsen tapi ternyata orang lain , tapi apakah mungkin dua orang yang tidak saling kenal bisa memiliki wajah yang begitu mirip? Daniel masih melotot menatap Wahyu. Ah. Selain dari sifat mereka yang hampir mirip tapi postur tubuh juga berbeda, kulitnya apa lagi. Daniel mengangguk puas dengan dugaannya.
"Kau tidak percaya padaku! Maka aku akan membuatmu percaya sekarang, tunggu sebentar!"
Daniel menekan nomor ponsel Elise berulang kali tapi tidak di angkat Daniel mulai kesal, Wahyu pun hendak pergi saja tapi Daniel menahannya.
"Tunggu sebentar! Aku akan menelepon kakaknya.!" Kata Daniel tidak puas. Dering pertama berlalu ketika masuk dering ke tiga telepon di angkat. Daniel segera menekan tombol pengeras suara supaya Wahyu juga bisa mendengarnya.
"Halo.. ada apa kapten!"