elise tahu bahwa seseorang telah memindahkannya ke dalam kamar, karena sebelumnya dia berbaring di bangku bambu di luar dan tertidur. Tapi siapa yang telah berani memindahkannya. Elise mencium selimutnya ada wangi parfum lain yang menempel tercium familiar. Elise duduk di ranjang kaki menginjak lantai papan, kepalanya menoleh ke arah jendela kamar Wahyu. Elise juga tidak tahu sudah berapa lama dia tidur karena ketika dia melihat ke luar jendela senja sudah menggantung, beberapa obor penerang jalan juga sudah mulai di isi kembali minyaknya oleh penduduk.
Elise menaikkan alisnya ketika melihat banyangan Wahyu di antara mereka, meskipun masih ada beberapa orang pemuda yang di lihatnya, memang Wahyu sedikit berbeda dari mereka. Ada sesuatu tentang laki-laki itu tapi Elise tidak peduli karena mereka tidak memiliki hubungan apa pun lagi pula Wahyu juga sudah memiliki kekasih jauh dari nya itu lebih baik, dia pun juga bisa melupakan Arsen perlahan-lahan.