"Akh! Fayez!"
Fayez terkejut dan langsung menangkap tubuh Shelina yang hampir terjatuh. Lelaki itu menahan pinggang Shelina, dan Shelina mengalungkan kedua tangannya di leher Fayez.
Aksi mereka berdua membuat heboh para siswi lainnya. Itu karena posisi mereka berada di barisan paling depan.
Siska cepat-cepat menyingsingkan lengan baju dan mengepalkan kedua tangan. "Harus gue kasih pelajaran, nih."
"Jangan, Sis!" Dania dengan cepat mencekal lengan Siska, sebelum gadis itu benar-benar menghabisi Shelina.
"Kenapa, Dan? Lo liat, si ulet bulu itu pasti sengaja. Karena dia pengen bikin lo marah."
"Karena gue tahu dia sengaja, makanya gue diem. Udah biarin aja, masih gue pantau."
"Kata Dania bener, Sis. Kita jangan ladenin Shelina. Kalau kita ladenin dia, pasti dia bakal besar kepala," imbuh Ainina.
"Bene juga, sih. Tapi awas aja, kalau si Fayez sampai tergoda, gue habisin!"